Kanal24, Malang – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mengumumkan bahwa pada September 2023, terjadi peningkatan inflasi bulanan di Jawa Timur, yang mencapai 0,32 persen. Meskipun lebih tinggi dibandingkan dengan angka inflasi bulan sebelumnya pada Agustus 2023 yang hanya sebesar 0,11 persen, namun inflasi ini masih lebih rendah daripada angka inflasi pada bulan yang sama tahun sebelumnya pada September 2022 yang mencapai 1,41 persen.
Secara tahunan (y-o-y), inflasi pada bulan September 2023 mencapai 3,01 persen, mengalami penurunan signifikan dari tingkat inflasi pada bulan Agustus 2023 yang mencapai 4,13 persen. Sedangkan jika dilihat dari perspektif tahun kalender (y-t-d), inflasi September 2023 mencapai 2,04 persen, mengalami peningkatan dari tingkat inflasi pada Agustus 2023 yang sebesar 1,72 persen.
Salah satu faktor utama yang menyumbang terhadap tingkat inflasi ini adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Namun, yang menarik perhatian adalah kontribusi dua komoditas utama dalam meningkatnya inflasi bulanan pada September 2023.
Beras menjadi salah satu komoditas yang signifikan dengan kontribusi inflasi bulanan mencapai 6,62 persen. Selain itu, bensin juga ikut menyumbang peningkatan inflasi, dengan angka inflasi bulanan sebesar 1,44 persen.
Meningkatnya harga beras dan bensin pada bulan tersebut telah memberikan dampak pada tingkat inflasi secara keseluruhan di Jawa Timur. Kenaikan harga bahan pokok seperti beras telah mempengaruhi biaya hidup masyarakat, sementara kenaikan harga bensin berdampak pada sektor transportasi dan mobilitas.
Pemerintah dan otoritas ekonomi setempat harus terus memantau perkembangan inflasi ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Meskipun inflasi bulanan meningkat, penurunan tingkat inflasi tahunan memberikan sedikit kelonggaran, yang seharusnya membantu dalam menjaga daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di masa depan. (din)