Kanal24, Jakarta – Universitas Brawijaya (UB) mendapat dua penghargaan Indonesia Halal Industry Award (IHYA) 2022 yaitu Best Halal Social Impact Initiative dan Best Halal Innovation. IHYA merupakan apresiasi Kementerian Perindustrian kepada pelaku industri yang telah berperan aktif dalam pengembangan produk halal. Pemberian penghargaan disampaikan di Jakarta Convention Center Jakarta (9/12/2022).
Dalam persiapan lomba halal award Kementerian Perindustrian ini, Rektor UB telah membentuk Tim yang difasilitasi oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UB, Dr. Ir Bambang Susilo, MSc. Agr. untuk mengkoordinasikan berbagai lembaga terkait halal di UB.
“Semua pihak di UB telah berperan besar dalam mengembangan ekosistem halal di UB sehingga kita dapat kepercayaan atas penghargaan ini,” ungkap Dr. Bambang Susilo.
Dalam penerimaan halal award di Jakarta UB diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, Ketua Tim penyusun dokumen halal award, dan tim teknis yaitu Chanastalia, SS dan Syaifa Nuraini, STP.
Dr Sucipto, STP, MP, IPU, sebagai Ketua Tim UB dalam Persiapan Lomba Halal Award 2022 menyampaikan, bahwa tujuan penganugerahan IHYA adalah untuk mendorong industri halal itu lebih bergairah sehingga diharapkan peran stakeholder lebih kuat dari waktu ke waktu. Untuk itu perlu melibatkan perguruan tinggi, lembaga riset halal, perusahaan, dan pemerintah daerah, bahkan organisasi sosial. Kriteria secara umum terkait social impact yaitu bagaimana pengembangan industri halal dapat memberikan dampak yang tinggi kepada masyarakat sekitar.
Penghargaan Best Innovation diberikan kepada UB karena UB dinilai sebagai kampus yang memiliki inovasi dalam mengembangkan industri halal di Indonesia.
“Inovasi tersebut berupa halal tracking yang dapat menelusuri aspek halal produk dari produsen sampai konsumen,” kata Dr. Sucipto dosen FTP yang juga menjadi ketua Halal Qualified Industry Development (Hal-Q ID) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP UB) ini.
Dalam inovasi ini, teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dapat dikembangkan untuk mengidentifikasi pengiriman daging dari rumah potong hewan (RPH) ke konsumen konsumen, khususnya industri. “Kita dapat melakukan identifikasi dan pelaporan secara real time menggunakan sensor suhu, kelembaban atau relative humidity (RH), dan posisi atau Geographic Information System (GIS), kemudian jenis potongan karkasnya, RPH mana yang mengirim, dan konsumen mana yang menerima. Semua dapat dipantau dengan Handphone (HP) selama distribusi produk tersebut,” imbuhnya. Alat ini didedikasikan untuk memantau keamanan dan kehalalan produk selama distribusi di mobil yang bergerak dari produsen ke konsumen.
Penghargaan Best social impact diraih karena UB telah mengembangkan berbagai kelembagaan dan kegiatan yang memiliki social impact besar antara lain Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) UB menjadi LPH kampus yang beroperasi perdana di Indoinesia. Laboratorium halal di bawah Lab Sentral Ilmu Hayati (LSIH) UB menjadi rujukan pendirian LPH di Jawa Timur.
“Ada 10 LPH merujuk ke lab halal LSIH UB, karena telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Berikutnya, Institut Halal Thoyyib (IHT) UB memberi impact dalam pelatihan dan pendampingan sertifikasi halal, khususnya melalui program self declear. Halal Qualified Industry Development (Hal-Q ID) yang telah banyak berkonstribusi dalam melakukan riset halal. Selain itu, Badan Usaha Non Akademik (BUNA) UB telah berkomitmen mengusung konsep Halalan Thoyyiban (HT) dalam menjalankan bisnisnya. Berbagai pelatihan dilakukan agar memberi dampak ke seluruh stakeholder, khususnya unit usaha kuliner di bawah BUNA UB. UB telah mengembangkan kantin akademik halalan thoyyiban, UB Coffee dengan tagline The Halal Cafe, yang Griya UB memiliki unit kuliner untuk penghuninya yang tersertifikasi halal. Demikian juga di UB Guest House, restonya telah tersertifikasi halal. Bahkan, BUNA memberikan sosial impact yang banyak kepada mahasiswa, khususnya program bidik misi untuk dapat bekerja paruh waktu.
“UB telah memiliki inisiatif yang kuat untuk mengintegrasiskan berbagai lembaga yang memberi sosial impact tinggi dan menjadi model kampus-kampus di Indonesia. Kita menyebutnya Ekosistem Halal Tri Dharma (3D) perguruan tinggi, yang mencakup aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” kata Dr. Sucipto.
Berdasar data dari Sekretariat IHYA 2022, dari 315 peserta yang mendaftar ke sistem resmi IHYA 2022, setelah melalui tahap verifikasi administrasi dan penilaian dinominasikan 52 peserta sebagai penerima IHYA 2022. Proses penilaiannya cukup ketat karena melibatkan juri dari kalangan pembina sektor, kementerian dan lembaga terkait, akademisi, serta organisasi masyarakat. Dari sini UB mendapatkan 2 kategori utama dari 20 yang mendapatkan penghargaan langsung dari menteri. Penghargaan IHYA tidak terbatas pada produk makanan dan minuman, mulai meluas ke sektor lainnya seperti kosmetik, obat-obatan, model, dan busana, perbankan, hingga rekreasi wisata. (din)