Kanal24 – Koperasi adalah motor penggerak penting dalam upaya pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dalam sambutan Hari Koperasi Nasional 2022.
“Ini cukup beralasan lantaran koperasi maupun Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (K-UMKM) telah berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim,” ujarnya dalam siaran pers diterima di Surabaya (12/7/2022).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), K-UMKM berkontribusi 57,81% terhadap PDRB Jawa Timur.
Potensi tersebut perlu disikapi dengan program-program terukur untuk pemulihan ekonomi yang berjalan beriringan dengan koperasi, termasuk UMKM.
Sebagian besar koperasi di Indonesia tumbuh dan berkembang pesat di Jawa Timur dengan jumlah mencapai 21.717 unit atau 17,08% dari total koperasi yang beroperasi di tanah air sebanyak 129.12 unit.
“Jatim merupakan provinsi dengan jumlah koperasi aktif terbanyak secara nasional. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa Jatim merupakan provinsi yang memiliki iklim sangat kondusif bagi tumbuh suburnya koperasi,” tuturnya.
Sementara itu, jumlah UMKM di Jawa Timur telah mencapai 9.782.262 unit yang terbagi dalam tiga kelompok usaha menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2008.
Kelompok pertama adalah usaha menengah dengan omzet lebih dari Rp2,5 miliar per tahun sebanyak 68.835 unit, hingga kelompok usaha kecil dengan omzet Rp300 juta hingga Rp2,5 miliar pertahun sebanyak 579.567 unit. Disusul dengan kelompok usaha mikro dengan omzet kurang dari Rp300 juta per tahun sebanyak 9,13 juta unit.
Sementara itu, sejalan dengan tema perayaan Hari Koperasi 2022 yaitu Transformasi Koperasi untuk Ekonomi yang Berkelanjutan, Khofifah mengatakan banyak program yang dipadukan dengan elemen strategis untuk meningkatkan K-UMKM.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Koperasi dan UKM melaksanakan program pemberdayaan yang beragam, mulai dari peningkatan kualitas kelembagaan, peningkatan kualitas produk, penguatan akses permodalan, perluasan akses pemasaran hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Kami pastikan akan hadir pada setiap kebutuhan dan menghadirkan solusi dari setiap permasalahan roda perekonomian K-UMKM yang ada di Jatim. Tentunya tanpa meninggalkan sinergitas bersama elemen strategis terkait,” jelasnya.