Kanal24 – Karate merupakan seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri ini sedikit dipengaruhi oleh seni bela diri China, Kempo. Karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa dan mulai berkembang di Ryukyu Islands. Seni bela diri ini pertama kali disebut tote yang artinya tinju China. Agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang, akhirnya istilah tote diganti menjadi karate.
Karate pertama kali diperkenalkan kepada warga Jepang pada tahun 1916 oleh Gichin Funakoshi. Secara harfiah, karate berarti tangan kosong. Namun menurut Gichin, kata “Kara” pada karate juga bisa diartikan sebagai sifat jujur dan rendah hati.
Di Indonesia, karate pertama kali dibawa oleh mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Jepang. Melihat antusiasme masyarakat yang cukup tinggi, pada tahun 1964 dibentuk induk organisasi karate pertama di Indonesia yang diberi nama Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI) yang kemudian berganti nama menjadi Federasi Olahraga Karate Indonesia (FORKI).
Latihan dasar dalam seni bela diri karate terbagi menjadi tiga. Pertama yaitu kihon, kihon adalah teknik-teknik dasar dalam latihan karate seperti kuda-kuda, pukulan, tendangan, dan tangkisan. Ini adalah teknik pertama yang akan dipelajari saat seseorang ingin mendalami bela diri karate. Kedua yaitu kata, kata secara harfiah berarti “bentuk” atau “pola”. Gerakan-gerakan dasar yang sudah dipelajari pada tahap kihon, akan dirangkai menjadi sebuah pola serangan pada tahap ini. Setiap gerakan yang diajarkan pada tahap kata, memiliki ritme gerakan hingga pola pernapasan yang berbeda-beda.
Ketiga yaitu kumite, kumite secara harfiah berarti “pertemuan tangan”. Kumite merupakan latihan bertarung yang dilakukan satu lawan satu. Kumite terbagi menjadi dua, yaitu kumite tradisional/kumite bebas dan kumite pertandingan. Kumite bebas tidak menggunakan alat pelindung dan gerakan yang dilakukan tidak terbatas. Biasanya kumite bebas dilakukan pada saat ujian kenaikan sabuk.
Sementara dalam kumite pertandingan, karateka wajib menggunakan alat pelindung dan mematuhi aturan yang dibuat oleh World Karate Federation (WKF). Biasanya dalam pertarungan bela diri lain, petarung akan berusaha untuk saling menjatuhkan dan membuat lawan KO. Tetapi dalam bela diri karate, seorang karateka dinyatakan menang berdasarkan poin yang diperoleh. Itu sebabnya dalam kumite pertandingan, karateka diharuskan untuk dapat menjaga serangannya supaya tidak mencederai kawan bertanding. Seorang atlet karate dituntut untuk bisa menyerang secara maksimal tanpa perlu mencederai lawan. Bukanlah hal mudah untuk dapat mengontrol serangan seperti itu, biasanya diperlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat mencapai titik tersebut. (azk)