KANAL24, Jakarta – Hingga pertengahan Juni 2019, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengantongi kontrak baru senilai Rp3,04 triliun atau meningkat 2,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,97 triliun.
Menurut Direktur Keuangan WSBP, Anton Y Nugroho, perolehan kontrak baru tersebut berasal dari beberapa proyek besar, seperti proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing, Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, Pantai Indah Kapuk II, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II, Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi Seksi II.
Adapun beberapa proyek utama yang tengah disuplai oleh WSBP adalah Proyek Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar ( KLBM ), Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi I, Jalan Tol Cibitung-Cilincing, Jalan Tol Depok-Antasari, Jalan Tol Kayu Agung Betung, Proyek Pantai Indah Kapuk II dan Proyek Jembatan Patimban.
Anton menambahkan, sebagai produsen beton pracetak (precast) terbesar di Indonesia, konsistensi WSBP dalam penambahan kapasitas juga dibarengi dengan pengembangan produk baru, antara lain rumah precast, tiang listrik beton dan bantalan kereta api. WSBP
berharap bisa mengembangkan pasar eksternal dengan target kontribusi sebesar 40 persen di 2019.
Lebih lanjut Anton menyebutkan, penawaran awal Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 yang ditawarkan WSBP telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Juni 2019. Kupon obligasi dipatok sebesar 9,95 persen per tahun untuk jangka waktu tiga tahun.
Selama masa penawaran awal, obligasi tersebut mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 2,18 kali dari jumlah yang ditawarkan sebesar Rp500 miliar. Total permintaan yang masuk mencapai Rp1,09 triliun.
Anton menyatakan, keberhasilan penerbitan obligasi tersebut tidak luput dari pemilihan timing yang tepat. “Kami memilih momentum yang tepat dalam penerbitan obligasi ini, sama seperti ketika melakukan IPO pada 2016,” imbuhnya.
Dia mengungkapkan, WSBP menerbitkan obligasi dengan beberapa faktor pendorong, yakni obligasi menjadi alternatif pendanaan lain dari perbankan yang selama ini digunakan oleh perusahaan. Kedua, sesuai dengan kebutuhan investasi jangka menengah-panjang dan yang ketiga adalah waktu jatuh tempo yang lebih panjang.
Obligasi emiten anggota Indeks Kompas100 ini mendapatkan peringkat BBB+ dari Fitch Ratings atau termasuk dalam investment grade, sekaligus menunjukkan bahwa WSBP dianggap memiliki kemampuan yang cukup untuk melunasi utang. Selain itu, jaminan obligasi perseroan berbentuk tanpa jaminan khusus (clean basis).
Adapun obligasi berkelanjutan tahap selanjutnya sebesar Rp1,5 triliun akan dilakukan paling cepat pada Kuartal III-2019. Surat utang ini merupakan bagian dari program Obligasi Berkelanjutan I senilai total Rp2 triliun. (sdk)