KANAL24, Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, tarif LRT Jabodebek setelah beroperasi pada Juni 2021 nanti akan dipatok sebesar Rp12 ribu untuk sekali perjalanan. Tarif itu nantinya akan berlaku pada lintas Cawang-Cibubur, lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas dan lintas Cawang-Bekasi Timur.
“Tarif sementara, hitungannya Rp12 ribu. Tapi, tentu nanti kami akan melakukan justifikasi pada saat menjelang operasional. Bisa saja lebih rendah lagi,” ujar Budi Karya di Jakarta, Senin (11/11/2019).
Budi Karya mengungkap, justifikasi tarif itu nantinya akan dilakukan berdasarkan sejumlah pertimbangan, di antaranya asumsi jumlah penumpang, komponen biaya produksi, hingga pendapatan non operasional dan besaran subsidi yang akan diberikan.
“Nanti, kita lihat justifikasi pada akhir-akhir sebelum operasional,” jelasnya.
Adapun tarif komersial LRT sendiri jika tidak diberikan subsidi adalah sebesar Rp25 ribu untuk sekali perjalanan. Tarif itu dianggap sangat tinggi dan akan membuat orang malas naik LRT. Itulah sebabnya kemudian diusulkan adanya subsidi untuk LRT agar masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadi ke LRT.
Progres pembangunan LRT Jabodebek tahap I hingga 1 November 2019 telah mencapai 67,3 persen. Untuk lintas Cawang-Cibubur pengerjaan telah mencapai 86,2 persen, lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sebesar 58,3 persen, lintas Cawang-Bekasi Timur mencapai 60,5 persen. LRT Jabodebek tahap I ditargetkan bisa beroperasi pada 2021 mendatang di semua lintas. (sdk)