KANAL24, Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi pada bulan April 2020 berada di kisaran 0,20 persen month to month (mtm), sedangkan inflasi secara year on year (yoy) akan berada di level 2,80 persen.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, hasil survei BI melalui kantor-kantor cabangnya menunjukkan bahwa harga-harga komoditas yang selama ini memberikan andil yang besar terhadap inflasi terpantau terkendali. Bahkan untuk beberapa komoditas barang terpantau mengalami penurunan harga.
“Memang biasanya jelang Ramadhan harga-harga meningkat (inflasi). Tapi adanya pembatasan sosial, yang biasanya musim mudik tapi pemerintah bilang jangan mudik, maka dengan berbagai pertimbangan itu tingkat kenaikan inflasi akan lebih rendah,” kata Perry melalui video conference , Kamis (9/4/2020).
Menurutnya, stabilnya harga sejumlah komoditas di berbagai daerah tidak lepas dari peran pemerintah melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah ( TPID ) yang terus menjamin pasokan bahan pangan akan tetap terjaga, meskipun di tengah pandemi virus korona. Dengan asumsi tingkat inflasi tersebut maka sasaran inflasi yang ditetapkan pemerintah masih tetap terjaga di bawah target.
Sementara itu terkait dengan dampak nilai tukar rupiah terhadap inflasi, Perry menegaskan bahwa imbasnya hanya sedikit, bahkan cenderung tidak ada. Hal ini terjadi karena sejumlah kebijakan yang ditempuh BI mendorong tingkat kepercayaan investor sehingga nilai tukar rupiahpun terjaga dengan baik.
“Dampak nilai tukar terhadap inflasi rendah karena yang ditransmisikan terhadap kenaikan harga juga sangat kecil, lalu juga karena terjangkarnya ekspektasi inflasi,” ujarnya.(sdk)