KANAL24, Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 masih dalam level yang positif, meskipun rendah.
Hingga akhir tahun nanti (full year) pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan menyentuh level 0,9 persen-1,9 persen. Sedangkan untuk kuartal II-2020, pertumbuhan akan melambat jauh dari capaian kuartal I-2020 yang mencapai 2,97 persen.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, perlambatan pertumbuhan ekonomi ini adalah dampak dari pandemi korona yang hingga saat ini belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Pandemi mengakibatkan aktivitas ekonomi, baik di level rendah hingga tingkat korporasi, mengalami perlambatan bahkan sebagian terpaksa tutup.
“Kami cermati berbagai perkembangan yang ada, sisi global dan domestik terjadi penurunan. Penjualan ritel turun dan pendapatan masyarakat menurun meskipun pemerintah sudah menyalurkan bansos. Di Q2 (kuartal II) pertumbuhan ekonomi cenderungakan paling rendah sebelum perlahan meningkat di Q3 maupuan Q4,” kata Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis (18/6/2020).
Ia menjelaskan, perkiraan perbaikan ekonomi yang bakal terjadi pada kuartal III dan IV itu akan ditentukan oleh arah kebijakan new normal dari pemerintah, dan apakah masyarakat secara keseluruhan mematuhi protokol kesehatan di saat menjalankan aktivitas ekonominya atau tidak. Perbaikan juga akan ditentukan oleh seberapa cepat stimulus fiskal dinikmati oleh masyarakat khususnya UMKM, kalangan industri, dan dunia usaha.
“Juga ditentukan oleh stimulus, apakah bisa kemudian didorong ke sektor rill. Stimulus fiskal, moneter dan stimulus keuangan, seperti restrukturisasi kredit, kita harapkan sudah bisa berjalan,” papar Perry.(sdk)