KANAL24, Jakarta – Bantu tangani kasus Covid-19, PT Bio Farma (Persero) berpartisipasi dalam mengembangkan vaksin covid-19 baik dalam negeri maupun luar negeri, dengan bekerja sama dengan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman hingga perusahaan bioteknologi China, Sinovac.
Dikatakan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, di luar negeri BUMN farmasi ikut bergabung kedalam solidarity trial WHO untuk bisa melakukan pengujian klinis vaksin.
Sedangkan untuk di dalam negeri, Budi Gunadi menyampaikan bahwa Bio Farma berkoordinasi dengan lembaga penelitian mikrobiologi yang ada di perguruan tinggi dan LBM Eijkaman.
“Kita juga sudah bekerja sama dengan Sinovac, perusahaan bioteknologi dari China yang pertama kali bergerak menghadapi virus Covid-19 juga sudah aktif di organisasi dunia mengenai epidemic inovation yg bergerak di bidang vaksin,” jelasnya, Selasa (5/5/2020).
Tak hanya mengembangkan vaksin, saat ini BUMN juga fokus memproduksi obat-obatan untuk para pasien Covid-19. Adapun dua perusahaan yakni PT Indofarma (Persero) Tbk dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk diketahui akan memproduksi tiga jenis obat yaitu antiviral (oseltamivir), antibiotik (klorokin dan azhitromycin), dan anti inflamasi.
“Untuk antiviral kita sudah memproduksi oseltamivir, memang kita sempat kesulitan bahan baku karena masih impor dari India dan China tapi kami sempat bekerja sama dengan Garuda mengirim pesawat charter membawa oseltamivir sehingga obat itu sudah cukup diproduksi Kimia Farma dan Indofarma,” tandas Budi.(sdk)