Kanal24, Malang – Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Brawijaya tampak ramai sejak pagi hari, Selasa (7/10/2025). Sejak pukul 06.00 WIB, puluhan warga sudah mengantre untuk mendapatkan layanan pemeriksaan gigi gratis dalam acara bertajuk “Cek Gigi & Gusi Bebas Biaya, Cemas & Ribet” yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya (FKG UB) bekerja sama dengan RSGM UB dan PT Unilever Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2025 yang digelar serentak di berbagai kota di Indonesia.
Dekan FKG UB, Dr. Yuanita Lely Rachmawati, drg., M.Kes, menjelaskan bahwa BKGN telah menjadi program rutin tahunan sejak 2016 dan tahun ini menjadi momen bersejarah bagi RSGM UB karena untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah kegiatan tersebut. “Ini merupakan tahun ke-9 FKG UB berkolaborasi dengan PT Unilever dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) untuk menghadirkan layanan kesehatan gigi gratis kepada masyarakat. Semua tindakan dilakukan dengan standar pelayanan rumah sakit, mengedepankan keselamatan pasien dan mutu layanan,” ujarnya.
Baca juga:
FISIP UB Perkuat Jejaring Alumni, Motor Penggerak Kolaborasi

Yuanita menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam pengabdian kepada masyarakat. “Kami ingin menegaskan bahwa perawatan gigi bukan hal mewah. Masyarakat tidak perlu menunggu sakit untuk datang ke dokter gigi. Melalui kegiatan ini, kami berharap kesadaran untuk melakukan pemeriksaan rutin semakin meningkat,” tambahnya.
Antusiasme masyarakat terlihat luar biasa. Menurut drg. Astika Swastirani, M.Si, Koordinator Kompartemen Radiologi Kedokteran Gigi FKG UB, kuota pasien langsung penuh sebelum pukul 08.00 pagi. “Pendaftaran dibuka pukul 08.00, tapi sejak jam 06.00 sudah banyak yang datang. Bahkan jam 07.00 kami sudah mulai registrasi karena antusiasmenya tinggi sekali. Hari ini kuota 300 pasien sudah terpenuhi sebelum kegiatan resmi dimulai,” jelasnya.
Astika juga menyampaikan bahwa total tenaga medis yang terlibat mencapai 48 dokter gigi yang dibantu oleh sekitar 250 mahasiswa koas. “Selama tiga hari, dari 7 hingga 9 Oktober, mereka akan memberikan layanan seperti pembersihan karang gigi, penambalan, dan pencabutan. Tahun ini juga menjadi momen perdana BKGN diselenggarakan di RSGM UB yang baru resmi beroperasi, sehingga menjadi tonggak penting bagi institusi kami,” katanya.
Dari sisi lapangan, drg. David Setya Hutama Putra mengungkapkan bahwa sebagian besar pasien datang dengan keluhan karang gigi dan gigi berlubang. “Kasus terbanyak adalah scaling atau pembersihan karang gigi, disusul penambalan dan pencabutan. Banyak pasien yang datang karena sudah merasa sakit, bukan untuk pencegahan. Padahal yang penting adalah rutin sikat gigi dua kali sehari dan kontrol minimal enam bulan sekali,” ujarnya.
David juga menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perawatan gigi secara berkala. Menurutnya, banyak orang masih menganggap ke dokter gigi hanya perlu dilakukan ketika sakit. “Harapan kami, kegiatan ini bisa menjadi edukasi bahwa kesehatan gigi dan mulut harus dijaga sejak dini, bukan ditangani setelah parah,” tambahnya.
Sementara itu, Herry Agustian, perwakilan PT Unilever Indonesia, menjelaskan bahwa kerja sama dengan FKG UB merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung kesehatan masyarakat melalui program sosial berkelanjutan. “Program ini sudah berjalan selama 16 tahun dan tahun ini kami fokus pada kesehatan gigi sekaligus gusi. Kami ingin mewujudkan Senyum Pepsodent di seluruh Indonesia. Melalui kerja sama dengan kampus dan PDGI, kami ingin menjangkau masyarakat lebih luas,” katanya.
Herry menambahkan bahwa Unilever terus mengedukasi masyarakat melalui berbagai kanal, termasuk platform digital. “Kesadaran masyarakat tentang kesehatan gigi masih rendah, bahkan banyak yang tidak mengganti sikat gigi setahun sekali. Karena itu, kami terus dorong edukasi bahwa sikat gigi harus dilakukan dua kali sehari—setelah sarapan dan sebelum tidur—serta pentingnya menjaga kesehatan gusi,” jelasnya.

Baca juga:
BKGN 2025 : FKG UB Hadirkan Layanan Gigi Gratis
Acara “Cek Gigi & Gusi Bebas Biaya, Cemas & Ribet” ini menjadi contoh sinergi antara dunia pendidikan, industri, dan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran kesehatan gigi nasional. Selain memberikan layanan pemeriksaan gratis, kegiatan ini juga menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa FKG UB untuk berinteraksi langsung dengan pasien serta memahami pentingnya pelayanan masyarakat sebagai bagian dari profesi dokter gigi.
Dengan tingginya antusiasme masyarakat, FKG UB berharap program ini dapat menjadi langkah awal menuju masyarakat yang lebih peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut. “Kami ingin Malang menjadi salah satu pusat kesadaran kesehatan gigi di Indonesia. Dari sini, semoga senyum sehat bisa menular ke seluruh penjuru negeri,” pungkas Dr. Yuanita. (nid/dht)