KANAL24, Jakarta – Keyakinan para pemilik modal (investor) untuk membangun usahanya di luar Pulau Jawa semakin meningkat. Dengan begitu nantinya pusat ekonomi diharapkan tidak selalu terfokus di pulau Jawa saja. Program pemerataan ekonomi di berbagai wilayah diharapkan bisa tercapai dalam jangka panjang.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ), Bahlil Lahadalia, menuturkan bahwa minat investor untuk menanamkan modalnya di pulau-pulau selain Jawa membaik bahkan kini persentasenya justru lebih tinggi dibandingkan di pulau Jawa. Tercatat pada triwulan III 2020 realisasi investasi di luar pulau Jawa sebesar Rp110,4 triliun atau setara 52,8 persen dari total realisasi di periode tersebut sebesar Rp209 triliun. Sementara di Jawa angkanya sebesar Rp98,6 triliun atau setara 47,2 persen.
Membaiknya minat investasi di luar Jawa ini menjadi bukti bahwa program pembangunan infrastruktur yang digenjot pemerintah pada lima tahun lalu direspon positif investor. Bahkan hingga saat ini program tersebut masih akan terus berlanjut hingga akhir periode pemerintahan ini.
“Pembangunan infrastruktur pada 5 tahun kemarin sekarang udah terlihat dampaknya. Sebab syaratnya investor mau masuk di luar Jawa itu kalau infrastrukturnya bagus. Saya lihat ini bagus sekali ekspansi para investor di luar Jawa,” ujar Bahlil dalam keterangannya pada saat konferensi pers virtual, Jumat (23/10/2020).
Bahlil melanjutkan bahwa saat ini ada sekitar 110 investor yang telah menyatakan minatnya untuk investasi di luar Jawa. Untuk itu pihaknya sedang mengupayakan berbagai kemudahan perizinan dan pelayanan yang optimal agar para investor tersebut benar-benar bisa merealisasikan investasinya.
“Dari Eropa meski defisit tapi animo untuk investasi di Indonesia cukup baik, ini terkait dengan trust dan persepsi yang dibangun pemerintah selama ini melalui deregulasi dan kemudahan perizinan. Buktinya ini dampaknya bagus,” sambung Bahlil.
Sementara itu demi menggenjot minat investor membangun usahanya di luar Jawa, insentif-insetif yang akan diberikan kepada investor akan dibedakan. Hal itu karena di luar Jawa persoalannya lebih kompleks jika dibandingkan di Jawa. Bahlil berjanji akan memberikan stimulus tambahan bagi investor manapun yang mau membangun pusat produksinya di luar Jawa.
“Perlakuan kita antara di Jawa dan luar Jawa itu ada treatment khusus, kalau di luar Jawa ada intensif lebih misal tax holiday yang kita naikkan jika dibandingkan di Jawa,” pungkasnya.(sdk)