KANAL24, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjuk PT BNI Syariah menjadi bank penyalur KPR Syariah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun 2020. Penunjukan ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO) Penyaluran FLPP Tahun Anggaran 2020 antara Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) dengan Bank Pelaksana di Jakarta Selatan, Kamis (14/5/2030).
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, mengatakan pihaknya menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan KPR FLPP sebesar Rp187,8 miliar atau 1.750 unit. Diharapkan kontribusi pembiayaan rumah subsidi FLPP terhadap total pembiayaan BNI iB Griya Hasanah dapat menyumbang proporsi sebesar 6 persen.
“Kami berharap dengan masuknya BNI Syariah sebagai bank pelaksana FLPP, bisa menambah portofolio pembiayaan konsumtif dan membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah. Hal ini merupakan wujud dukungan BNI Syariah terhadap program Pemerintah,” ujar Abdullah dalam keterangan persnya.
Untuk mencapai target ini, BNI Syariah sudah menyusun strategi diantaranya yaitu memprioritaskan segmen nasabah fix income berpenghasilan kurang dari Rp4 juta, pemasaran untuk daerah yang potensial dalam penyaluran FLPP , serta melakukan kerjasama khusus dengan developer yang telah bergabung dalam Asosiasi. Penyaluran KPR FLPP BNI Syariah pada tahun depan diutamakan untuk nasabah yang belum pernah memiliki rumah.
Sebanyak 37 bank pelaksana KPR FLPP yang ditunjuk pemerintah, terdiri dari 10 bank nasional dan 27 bank pembangunan daerah. Penunjukan bank pelaksana sebagai penyalur dana FLPP berdasarkan hasil evaluasi kinerja realisasi penyaluran dana FLPP sejak kuartal I – IV 2019.
Pada 2020 Pemerintah akan lebih fokus pada penyelenggaraan pembiayaan perumahan yang efisien dan efektif sekaligus memperhatikan kualitas bangunan rumah subsidi melalui pemanfaatan IT secara maksimal. Pemerintah mengalokasikan anggaran penyaluran dana FLPP senilai Rp11 triliun untuk tahun 2020 yang terdiri dari Rp9 triliun dari DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) dan Rp2 triliun dari pengembalian pokok untuk 102.500 unit rumah. Nilai tersebut meningkat 38 persen dari target yang ditetapkan pada 2019.
“Sampai dengan bulan November 2019, outstanding pembiayaan properti BNI Syariah yaitu BNI Griya iB Hasanah berada di posisi Rp13,06 triliun dengan pertumbuhan 11 persen year on year dan sampai dengan akhir tahun masih diperkirakan tumbuh disekitar angka 11 persen secara year on year,” pungkasnya. (sdk)