Kanal24, Malang – Di tengah padatnya aktivitas akademik dan tekanan penyelesaian studi, mahasiswa pascasarjana kerap terjebak dalam ritme monoton yang menguras energi mental. Karena itu, kebutuhan akan ruang relaksasi, interaksi, dan keseimbangan fisik menjadi semakin mendesak. Menjawab situasi tersebut, Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) menggelar Pembukaan BPI UB Cup 2025 di Lapangan Rektorat Universitas Brawijaya (UB), Sabtu (15/11/2025). Turnamen ini menghadirkan atmosfer berbeda di lingkungan pascasarjana, bukan hanya sebagai kompetisi olahraga, tetapi sebagai ruang konsolidasi penerima beasiswa dari Jawa dan Jabodetabek.
Lurah BPI, Ir. Harmoko S.Pt., M.P., IPP, menegaskan bahwa turnamen ini bukan ajang mencari prestasi profesional, tetapi sarana memperkuat jejaring dan menjaga kebugaran.
āIni acara untuk bersenang-senang. Pesertanya rata-rata mahasiswa doktoral yang sudah cukup berumur, jadi ini bukan kompetisi olahraga sakral. Turnamen ini bentuk apresiasi bagi teman-teman untuk melepaskan kejenuhan akademik dan mengenal sesama awardee BPI,ā ujarnya.
Harmoko juga menekankan pentingnya menjadikan turnamen ini sebagai momentum membangun kerja sama antarindividu maupun antaruniversitas. Ia berharap kegiatan non-akademik seperti ini dapat terus digelar, berdampingan dengan pelatihan ilmiah yang selama ini menjadi fokus awardee BPI.
Wakil Direktur I Pascasarjana UB, Dr. Aji Setyanto, S.S., M.Litt., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya turnamen ini. Menurutnya, mahasiswa pascasarjana membutuhkan ruang untuk menjalin jejaring yang kuat.
āAgenda seperti ini sarana menjalin network. Tanpa kegiatan ini, teman-teman tidak mungkin berkumpul. Yang penting bukan hanya hari ini, tetapi setelahnyaākolaborasi penelitian, pengabdian, hingga pekerjaan,ā jelasnya.
Aji menambahkan bahwa disiplin akademik sering membuat mahasiswa pasca tenggelam dalam rutinitas menulis, mengolah data, atau mengerjakan disertasi. Event olahraga semacam ini tidak hanya mengembalikan semangat, tetapi juga memberi ruang interaksi yang dapat mendorong kolaborasi jangka panjang.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa, Dr. Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H., memandang BPI UB Cup sebagai langkah awal mengubah paradigma mahasiswa pascasarjana.
āSelama ini mahasiswa pasca identik dengan tesis, disertasi, dan jurnal. Kegiatan olahraga seperti ini penting untuk menjaga ketahanan fisik. Bahkan, saya optimis kegiatan ini akan mendapat dukungan lebih luas jika diperluas ke bidang seni dan dibuka untuk seluruh mahasiswa pascasarjana,ā ujarnya.
Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara akademik dan fisik. Mahasiswa pasca, katanya, tidak boleh hanya āduduk dan mengetikā, karena itu akan berdampak pada kesehatan jangka panjang. Ia juga mengingatkan peserta untuk melakukan pemanasan secara optimal agar tidak terjadi cedera.
Ketua Pelaksana BPI UB Cup 2025, Felli Fitri, menjelaskan bahwa tahun ini turnamen menghadirkan dua cabang olahraga: futsal putra dan badminton.
āPeserta berasal dari penerima BPI LPDP serta komunitas kampus di wilayah Jawa dan Jabodetabek. Harapan kami, turnamen ini mempererat kolaborasi dan hubungan antarawardee,ā ujar Felli.
BPI UB Cup 2025 diharapkan menjadi kegiatan rutin yang tidak hanya menyehatkan fisik, tetapi juga memperluas koneksi akademik dan profesional para peserta. Dengan dukungan penuh dari UB, turnamen ini menjadi contoh bahwa keseimbangan antara akademik dan aktivitas non-akademik adalah kunci keberhasilan mahasiswa pascasarjana.(Din/Dpa)










