Kanal24 – Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi tahunan pada bulan Mei 2023 tercatat sebesar 4,00 persen (year-on-year/yoy), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 114,84 persen.
“Tingkat inflasi tahunan atau yoy pada Mei 2023 adalah sebesar 4,00 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 110,42 pada Mei 2022 menjadi 114,84 pada Mei 2023,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen Mei 2023 di Jakarta (5/6/2023).
Inflasi tahunan telah mengalami penurunan yang konsisten selama tiga bulan terakhir. Pada bulan Maret, inflasi mencapai 4,97 persen, kemudian turun menjadi 4,33 persen pada bulan April, dan terus menurun menjadi 4,00 persen pada bulan Mei.
Kelompok transportasi menjadi penyumbang inflasi tahunan terbesar dengan angka inflasi sebesar 10,62 persen. Kontribusinya terhadap inflasi umum sebesar 1,29 persen.
Selanjutnya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar kedua dengan inflasi sebesar 4,27 persen, yang berkontribusi sebesar 1,13 persen.
Selanjutnya kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan inflasi sebesar 2,48 persen dan kontribusi sebesar 0,48 persen.
Terdapat kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan angka deflasi sebesar 0,27 persen. Kontribusinya terhadap inflasi umum hanya sebesar 0,01 persen.
Dilihat dari kelompok komoditas, bensin menjadi penyumbang terbesar pada inflasi tahunan Mei 2023 dengan kontribusi sebesar 0,91 persen, diikuti oleh beras dengan kontribusi sebesar 0,38 persen, rokok kretek filter dengan kontribusi 0,23 persen, kontrak rumah dengan kontribusi 0,13 persen, dan bahan bakar rumah tangga dengan kontribusi 0,13 persen.
Sementara itu, jika ditinjau dari wilayah, seluruh kota di Indonesia mengalami inflasi secara tahunan pada Mei 2023. Kota Kotabaru dan Timika merupakan kota yang mengalami inflasi tertinggi, masing-masing sebesar 6,04 persen.
Di Kotabaru, komoditas yang menjadi penyumbang inflasi adalah beras, tarif angkutan udara, bensin, rokok kretek filter, bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, dan rokok kretek. Sementara itu, di Timika, komoditas yang menjadi penyumbang inflasi adalah beras, ikan segar, cabai rawit, bensin, rokok kretek filter, rokok kretek, dan rokok putih. Sedangkan Pangkal Pinang merupakan kota dengan inflasi terendah, yang tercatat sebesar 1,93 persen.
Selain itu, berdasarkan catatan BPS, inflasi bulan Mei 2023 tercatat sebesar 0,09 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), menjadi angka inflasi bulanan terendah sejak bulan Januari 2023.
Setelah perayaan Lebaran atau Idul Fitri 2023 yang jatuh pada tanggal 22 April 2023, laju inflasi mulai mengalami penurunan pada bulan Mei 2023. Pendorong utama penurunan tingkat inflasi pada bulan Mei 2023 adalah kelompok transportasi serta pakaian dan alas kaki. Kedua kelompok tersebut mengalami deflasi sebesar 0,56 persen dan 0,46 persen secara bulanan.
Dari segi komoditas, penyumbang deflasi utama pada bulan Mei 2023 adalah tarif angkutan udara dengan angka deflasi sebesar 5,26 persen, dan memberikan kontribusi deflasi sebesar 0,06 persen. Selain itu, terdapat juga penyumbang deflasi lainnya seperti cabai merah dengan kontribusi 0,04 persen, tarif angkutan antar kota 0,02 persen, cabai rawit 0,02 persen, dan bayam dengan kontribusi deflasi 0,00 persen.
Dilihat dari segi wilayah, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa ada 13 kota yang mengalami deflasi pada bulan Mei 2023. Kota yang mengalami deflasi terdalam adalah Kupang dengan tingkat deflasi sebesar 0,79 persen. Penyumbang utama deflasi di Kota Kupang adalah komoditas tarif angkutan udara, yang mengalami deflasi sebesar 0,85 persen.
Selain itu, Kota Tanjung Pinang mengalami deflasi sebesar 0,27 persen yang disebabkan oleh deflasi pada komoditas tarif angkutan udara sebesar 0,11 persen. Selain kedua kota tersebut, terdapat juga beberapa kota lainnya yang mengalami deflasi, antara lain Tarakan sebesar 0,20 persen, Manado 0,22 persen, DKI Jakarta 0,10 persen, dan Jayapura 0,05 persen.
Berdasarkan data dari BPS, inflasi bulanan pada bulan Mei 2023 mencapai angka terendah sejak Januari 2023. Pada bulan Januari, inflasi tercatat sebesar 0,34 persen, kemudian mengalami penurunan menjadi 0,16 persen pada bulan Februari. Inflasi kemudian mengalami kenaikan pada bulan Maret menjadi 0,18 persen dan April menjadi 0,33 persen, namun akhirnya turun menjadi 0,09 persen pada bulan Mei.