KANAL24, Jakarta – Badan Pusat Statistik merekam terjadinya penurunan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan IV 2019 dan memperkirakan akan melanjutkan penurunan pada kuartal I 2020, meski masih berada di wilayah positif.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, memaparkan ITB triwulan IV 2029 di angka 104,82 poin dari 105,33 poin pada triwulan sebelumnya. Meski melambat namun pelaku usaha terindikasi tetap optimis bahwa situasi perekonomian dan perdagangan masih tetap baik karena besaran poin ITB masih di atas angka 100.
Suhariyanto mengatakan, pada periode tersebut optimisme pelaku usaha yang tetap tinggi terjadi pada sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yaitu sebesar 115,48 poin. Sementara ITB yang paling rendah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 97,09 poin.
“ITB masih di atas 100 artinya masih ada optimisme dari pelaku bisnis meski optimismenya pelaku bisnis lebih rendah,” ujar Suhariyanto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Diperkirakan ITB pada triwulan I 2020 akan kembali melambat dengan asumsi nilai ITB mencapai 102,90 poin. Seluruh lapangan usaha juga diprediksi meningkat kecuali sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang diasumsikan mengalami perlambatan yang mencapai 98,21. Sementara prediksikan ITB tertinggi diperkirakan akan terjadi pada sektor usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan nilai perkiraan sebesar 114,94 poin.
Lebih lanjut, BPS juga mengukur tingkat indek tendensi konsumen (ITK) pada periode tersebut. Tercatat ITK pada triwulan IV 2019 lebih tinggi dibandingkan dari triwulan III 2019 dari 101,03 poin menjadi 107,86 poin. Diperkirakan pada triwulan I 2020, ITK akan mengalami perlambatan seiring dengan kondisi ekonomi global yang masih belum ada kepastian. Nilai perkiraan ITK triwulan I 2020 adalah 103,23 poin.
“ITK pada triwulan IV 2019 kemarin bagus karena ada banyak liburan, natal dan tahun baru dan sebagainya. Semua kompenen pembentuknya masih di atas 100,” lanjut dia.
Sementara itu terkait rilis ITB dan ITK, Suhariyanto menegaskan bahwa rilis tersebut adalah yang terakhir kalinya. Dipastikan BPS tidak akan lagi melakukan survei ITB dan ITK kedepannya karena sudah banyak lembaga independen yang juga melakukan survei serupa.
“Kita tidak akan rilis ITK ITB lagi karena sduah banyak lembaga yang merilis, BPS akan rilis indikator lain yan bisa bermanfaat, nanti kalau sudah siap akan kita sosialisasikan,” pungkasnya. (sdk)