KANAL24, Jakarta – Merebaknya kasus virus korona di berbagai negara khususnya di China berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.Kunjungan wisman pada Januari 2020 mengalami penurunan 7,62 persen dibandingkan Desember 2019,dari sebelumnya 1,37 juta wisman menjadi 1,27 juta wisman ( month to month / mtm).
Namun jika dibanding Januari 2019 tingkat kunjungan wisman Januari 2020 ( year on year /yoy) meningkat 5,85 persen. Tahun lalu kunjungan wisman hanya mencapai 1,2 juta.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Yunita Rusanti, mengatakan bahwa virus korona menjadi momok yang cukup menakutkan bagi sektor pariwisata dan juga kesehatan. Sebab dari berbagai kasus yang terjadi di berbagai negara, sudah ribuan orang yang dinyatakan meninggal.
Oleh sebab itu, pergerakan atau mobilitas manusia lintas negara mulai akhir Januari 2020 mulai berkurang demi menghindari dampak buruk dari penularan virus korona (Covid-19). Akibatnya tingkat kunjungan wisman di berbagai negara anjlok termasuk di Indonesia.
“Virus Covid-19 mulai merebak minggu terakhir bulan Januari 2020. Kalau kita lihat data mingguan, sebetulnya di minggu keempat itu di beberapa negara mengalami penurunan (kunjungan wisman),” kata Yunita dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Meski turun, tingkat kunjungan wisman terdorong oleh adanya momen perayaan imlek yang jatuh pada 25 Januari 2020 lalu sehingga tingkat penurunan kunjungan wisman sedikit tertahan. Jika mengacu pada tren yang terjadi di setiap awal tahun, memang tingkat kunjungan wisman juga selalu turun karena sudah berakhirnya masa peak season di bulan Desember tahun sebelumnya.
“Pola bulanan wisman di Januari memang selalu ada penurunan, tapi karena ada Imlek maka terjadi kenaikan (secara yoy),” ujarnya.
Berdasarkan data kewarganegaraan, kunjungan wisman tertinggi pada Januari 2020 secara bulanan (mtm) berasal dari Saudi Arabia sebesar 82,37 persen, Taiwan 41,12 persen dan Kuwait sebesar 33,82 persen. Sementara tingkat kunjungan wisman yang turun signifikan dibandingkan Desember 2019 yaitu dari Uni Emirat Arab (UAE) sebesar 34,82 persen, Hongkong 49,71 persen dan dari Afrika Selatan 60,90 persen.
Sementara itu tingkat kunjungan wisman yang khusus dari China dimana China, BPS justru mencatat terjadi peningkatan pada Januari 2020 lalu dibandingkan Januari 2019. Namun peningkatannya sangat kecil yaitu hanya 1,46 persen. Sedangkan jika dibandingkan periode Desember 2019 (mtm) tingkat kunjungannya naik cukup besar yaitu 17,58 persen, dari 154.175 orang menjadi 178.665 orang.
“Kunjungan dari Tiongkok masih naik walau kecil sekali 1,46 persen (dibandingkan Januari 2019). Tapi perubahan sangat signifikan jika dibandingkan Desember 2019. Ada dua hal yang mempengaruhi yaitu karena ada Imlek tetapi di saat yang sama juga ada isu korona,” pungkas Yunita. (sdk)