KANAL24, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pada Oktober 2020 terjadi inflasi sebesar 0,07 persen. Adapun tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Oktober) 2020 sebesar 0,95 persen dan tingkat inflasi tahunan (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019) sebesar 1,44 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan dari 90 kota IHK, 66 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,04 persen dan terendah terjadi di DKI Jakarta, Cirebon, Bekasi, dan Jember masing-masing sebesar 0,01 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,81 persen dan terendah terjadi di Surabaya sebesar 0,02 persen.
“Setelah tiga bulan kita alami deflasi, pada Oktober ini kita mengalami inflasi meskipun tipis yaitu sebesar 0,07 persen,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin (2/11/2020).
Dijelaskan bahwa inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran seperti pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,29 persen. Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,15 persen.
“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah cabai merah sebesar 0,09 persen, bawang putih sebesar 0,02 persen dan minyak goreng sebesar 0,09 persen,” sambung dia.
Sementara itu terkait dengan komponen inti pada periode tersebut terjadi inflasi sebesar 0,04 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari- Oktober) 2020 sebesar 1,50 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019) sebesar 1,74 persen.(sdk)