Kanal24, Malang – Kesadaran menjaga kebersihan lingkungan kembali digaungkan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya PSDKU Kediri melalui kegiatan Brawijaya Clean Up, yang digelar di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Dhoho, Kota Kediri.
Dalam keterangan yang diterima Kanal24 (5/11/2025) aksi bersih-bersih ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara mahasiswa, komunitas lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan (DLHK), serta relawan dari kalangan siswa dan masyarakat umum dalam menciptakan kota yang bersih dan sehat.
Membangun Kepedulian Masyarakat Terhadap Sampah
Permasalahan pengelolaan sampah di Indonesia masih menjadi isu nasional yang belum terselesaikan. Berdasarkan data, baru sekitar 47 persen sampah yang berhasil dikelola secara layak, sementara sebagian besar lainnya masih berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kurangnya fasilitas pengolahan modern dan rendahnya kesadaran masyarakat turut memperburuk kondisi tersebut.
Baca juga:
Mahasiswa UB Angkat Isu Legislasi Lewat Legislative Summit Festival

Melihat situasi itu, mahasiswa UB PSDKU Kediri melalui Kementerian Lingkungan Hidup Eksekutif Keluarga Mahasiswa (EKM) berinisiatif mengadakan kegiatan Brawijaya Clean Up sebagai bentuk edukasi publik sekaligus aksi nyata pelestarian lingkungan. Kegiatan dimulai sejak pagi dengan melibatkan lebih dari seratus peserta yang menyisir area CFD untuk mengumpulkan dan memilah sampah organik serta non-organik.
Selain membersihkan kawasan publik, panitia juga menggelar sosialisasi tentang pentingnya pemilahan dan pengelolaan sampah sejak dari rumah tangga. Masyarakat yang melintas di CFD diberi edukasi singkat tentang manfaat daur ulang dan dampak buruk sampah plastik bagi lingkungan.
Dukungan Pemerintah dan Masyarakat
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi tinggi dari pemerintah daerah. Salah satu pegawai Dinas Pemerintahan Kota Kediri menilai kegiatan mahasiswa tersebut menjadi langkah positif dalam membangkitkan semangat masyarakat untuk peduli terhadap kebersihan kota.
“Gerakan seperti ini perlu terus digelorakan, karena mampu menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa menjaga kebersihan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.
Sementara itu, seorang pegawai hotel yang turut serta dalam kegiatan menyampaikan harapannya agar Brawijaya Clean Up bisa dilaksanakan secara rutin, sehingga dampaknya terhadap perubahan perilaku masyarakat bisa lebih signifikan.
Hasil Kegiatan dan Respons Peserta
Dari hasil kegiatan, tercatat 36 kilogram sampah berhasil dikumpulkan, terdiri dari 28 kilogram sampah non-organik dan 8 kilogram sampah organik. Pemisahan ini dilakukan langsung di lokasi untuk memudahkan proses daur ulang dan pengomposan selanjutnya.
Hasil kuisioner yang dibagikan panitia menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat yang menggembirakan. Dari 25 responden, 24 orang menyatakan sudah aktif memilah sampah atau berpartisipasi dalam kegiatan kebersihan lingkungan. Meski demikian, 13 responden menilai sistem pengelolaan sampah di Kota Kediri masih perlu ditingkatkan, baik dari sisi fasilitas maupun kebijakan pendukungnya.
Respon positif juga datang dari kalangan peserta yang mengapresiasi peran mahasiswa sebagai motor penggerak perubahan sosial di bidang lingkungan hidup. “Kegiatan seperti ini bukan hanya membersihkan kota, tapi juga menyadarkan masyarakat bahwa kebersihan adalah bagian dari gaya hidup,” ujar salah satu relawan.
Menuju Kota Kediri yang Berkelanjutan
Brawijaya Clean Up tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi juga momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Panitia menegaskan bahwa solusi jangka panjang harus berfokus pada penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), peningkatan edukasi publik, pengembangan bank sampah, serta penerapan insentif ekonomi bagi masyarakat yang aktif mendaur ulang.
Melalui kerja sama antara pemerintah, akademisi, komunitas, dan masyarakat, diharapkan tercipta ekosistem pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan. “Kolaborasi dan konsistensi menjadi kunci. Jika semua pihak terlibat aktif, bukan hal mustahil Kediri menjadi kota yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan,” ujar perwakilan mahasiswa penyelenggara.
Dengan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap bumi, kegiatan Brawijaya Clean Up menjadi langkah kecil namun bermakna menuju perubahan besar bagi masa depan lingkungan Kota Kediri. (nid)










