KANAL24, Bondowoso – Tim Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya (MMD UB) bersama warga Desa Tapen berkolaborasi membuat pupuk kompos dari limbah peternakan sebagai upaya mewujudkan desa bersih dan terbarukan. Kamis, (27/7/2023) di Balai Desa Tapen.
Desa Tapen merupakan desa yang terletak di Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso. Desa ini memiliki 5 dusun, yakni Dusun Jatian, Dusun Krajan, Dusun Posong, Dusun Jesabe dan Dusun Bunutan. Desa Tapen memiliki banyak potensi besar terutama di bidang pertanian yang masih terus bertahan hingga saat ini. Namun, terdapat suatu permasalahan dimana para petani merasa kesulitan dalam mendapatkan pupuk urea akibat dari kelangkaan dan mahalnya harga pupuk di daerah tersebut. Selain itu, di Desa Tapen juga terdapat beberapa peternak sapi yang masih belum bisa mengolah limbah kotoran sapi secara optimal.
“Masih banyak masyarakat yang kebingungan dalam mengatasi limbah kotoran sapi, biasanya dibuang sembarangan di sawah bahkan di pinggir jalan sekalipun” ujar Kepala Desa Tapen.
Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa MMD UB yang tergabung dalam kelompok 611 mencanangkan program Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Limbah (Rumah Tangga dan Peternakan) untuk Mewujudkan Desa Bersih dan Terbarukan. Pelatihan ini menyasar pada perwakilan 3 warga dan 2 kelompok tani untuk setiap dusunnya yang dilaksanakan di Balai Desa Tapen. Rangkaian kegiatan diawali dengan sosialisasi terkait pembuatan eco enzym dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari limbah kotoran sapi.
Pelatihan ini merupakan alternatif solusi bagi masyarakat Desa Tapen terkait permasalahan limbah kotoran sapi dan sulitnya pendistribusian pupuk kimia urea. Diharapkan dengan pembuatan pupuk kompos organik ini dapat membantu mengurangi volume limbah dan meminimalisir pengeluaran biaya untuk keperluan pupuk sehingga dapat menekan biaya produksi.
“Antusias warga dalam melakukan pengolahan limbah kotoran sampah sangat terlihat dalam proses demonstrasi. Banyak sekali pertanyaan yang muncul dari warga terkait proses pengolahan hingga menjadi produk pupuk organik yang berkualitas” ungkap Valent selaku penanggung jawab proker.(ina)