Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya menggelar Brawijaya SDGs Summit 2025 Batch 4, sebuah inisiatif dari Kementerian Lingkungan Hidup Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya (EM UB) yang bertujuan mendorong keterlibatan aktif mahasiswa dalam mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya di bidang lingkungan hidup.
Tahun ini, rangkaian acara Brawijaya SDGs Summit menjadi semakin inklusif dengan dibukanya Special Video Competition bagi seluruh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mengusung tema besar “Youth Act: Youth-Driven Action for Change and Transformation”, serta subtema “Langkah Kecilku Untuk Bumi Hijau”, kegiatan ini mengajak generasi muda untuk menunjukkan kontribusi kecil mereka terhadap keberlanjutan bumi.
Baca juga:
UB Tuan Rumah SEA-Teacher se-Asia Tenggara

Ketua pelaksana acara, Syifa Shafira Putri Monika dari Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2024, menjelaskan dalam wawancara online dengan Kanal24 pada Senin (04/08/2025) bahwa program ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk memperkuat kesadaran dan kepedulian mahasiswa terhadap isu lingkungan. “Brawijaya SDGs Summit adalah ajang edukasi, aksi, sekaligus kampanye kesadaran kolektif yang dibingkai dalam serangkaian lomba dan kegiatan kreatif. Harapannya, mahasiswa dari seluruh Indonesia bisa mengambil bagian secara aktif,” ujar Monika.
Wakil ketua pelaksana, Ardi Kurniawan dari Fakultas Teknik 2024, menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya telah menyelenggarakan berbagai agenda penting, seperti opening ceremony secara daring pada 2 Juli 2025, workshop SDGs bersama Bappeda Kota Malang pada 20 Juli 2025, dan lomba esai nasional yang kini telah memasuki tahap penjurian. Sementara itu, kompetisi video pendek nasional batch 4 resmi ditutup pada 5 Agustus 2025, dengan pengumuman pemenang dijadwalkan pada 15 Agustus 2025.
Student Speaker: Bersuara untuk Bumi
Tak berhenti di situ, satu kompetisi lagi yaitu Student Speaker Competition akan segera dibuka pada 18 Agustus hingga 6 September 2025. Lomba ini bersifat internal UB dan mengangkat dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Peserta diminta mengirimkan video pidato terkait aksi hijau di kampus, dengan tema “Green Vision, Build Action: The Role of Generation in Information Sustainability”.
“Juara dari kompetisi ini akan mendapatkan kehormatan tampil sebagai pembicara pada acara puncak summit,” jelas Monika. Acara puncak dijadwalkan berlangsung pada 2 Oktober 2025 di Gedung Samanta Krida UB, dan akan dimeriahkan oleh talkshow lingkungan, bazar, serta fashion show busana hasil daur ulang yang dipersembahkan oleh mahasiswa.
Kolaborasi dan Harapan
Brawijaya SDGs Summit 2025 mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bappeda Kota Malang, dan masih menjajaki kerja sama dengan perusahaan serta sponsor yang sejalan dengan semangat keberlanjutan. “Kami masih membuka peluang kolaborasi dengan mitra eksternal, terutama untuk mendukung acara puncak,” ujar Ardi.
Monika menambahkan bahwa acara ini merupakan penyelenggaraan perdana dari Brawijaya SDGs Summit. “Ini adalah tahun pertama kami, dan kami sangat antusias melihat respons yang luar biasa dari mahasiswa di berbagai daerah,” ungkapnya.
Sebagai puncak dari semua rangkaian kegiatan, tim pelaksana menargetkan kehadiran minimal 300 peserta pada Awarding Day, yang juga akan menjadi momentum pengumuman pemenang kompetisi dan ajang pertemuan ide lintas kampus tentang masa depan bumi yang lebih hijau.

Baca juga:
Hijau dari Rumah: Edukasi Hidroponik dari MMD UB
Informasi dan Kontak
Bagi mahasiswa yang ingin mengikuti Student Speaker Competition atau ingin mengetahui informasi lebih lanjut, dapat mengakses Instagram resmi di @brawijayasdgssummit. Tim pelaksana juga akan merilis guidebook serta link pendaftaran dalam waktu dekat.
Dengan semangat kolaboratif, kreatif, dan peduli lingkungan, Brawijaya SDGs Summit 2025 menjadi ruang inspiratif bagi mahasiswa untuk menyuarakan perubahan dan menjadi agen transformasi masa depan. (nid)