KANAL24, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) menargetkan penyaluran kredit pada tahun ini tumbuh 6-7 persen didukung segmen usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM ).
“Kredit kita set di kisaran 6-7 persen, driver-nya tentunya masih dari segmen mikro dan kecil,” ujar Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (29/1/2021).
Ia menyampaikan bahwa pertumbuhan kredit itu tentunya akan diikuti dengan penjagaan rasio kredit macet (non performing loan/NPL) yang ketat. “Plus minus NPL akan kami jaga sekitar 3 persen,” ucapnya.
Sementara untuk rasio kredit terhadap simpanan (LDR), lanjut dia, juga masih memiliki ruang likuiditas yang masih cukup terbuka lebar, yakni di kisaran 85 persen.
Direktur Utama BRI Sunarso optimistis penyaluran kredit perseroan pada tahun ini mampu tumbuh lebih baik di atas rata-rata industri nasional, dengan faktor pendukungnya yakni LDR yang masih terjaga.
Ia menyampaikan bahwa target itu sejalan dengan perbaikan daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga yang menjadi faktor utama pendorong permintaan kredit.
Ia memaparkan hingga akhir Desember 2020, secara konsolidasian BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp938,37 triliun atau tumbuh 3,89 persen “year on year”.
Angka itu, lanjut dia, jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit nasional di tahun 2020 yang diperkirakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berada dikisaran minus 1-2 persen.
“Peran BRI menjalankan counter cyclical melalui fungsi agent of development terlihat dari penyaluran kredit yang tetap tumbuh positif meskipun ekonomi nasional terkontraksi,” ucapnya.(sdk)