KANAL24, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memasang target pertumbuhan kredit tahun 2022 sebesar 8 persen. Hal ini didasarkan pada asumsi Covid-19 semakin terkendali dan mobilitas masyarakat membaik. Hingga September 2021, angka penyaluran kredit perseroan mencapai Rp1.026,42 triliun atau tumbuh 9,74 persen year on year (yoy).
Direktur Utama BBRI, Sunarso, mengatakan untuk tahun 2021 target pertumbuhan kredit secara full year sebesar 6 – 7 persen. Dia optimis target tersebut juga bisa tercapai dengan berbagai strategi pencapaian. Pertama, BBRI akan fokus untuk terus mengawal nasabah eksisting yaitu UMKM agar semakin terdorong untuk bisa naik kelas. Kemudian strategi kedua adalah dengan masuk lebih dalam ke sektor mikro. Oleh karenanya pembentukan holding BUMN Ultra Mikro menjadi salah satu jalan untuk memudahkan perseroan mengembangkan kelas mikro.
“Ke depan di 2022 menurut saya kondisinya akan lebih baik di 2021. Tahun ini guidance kita akan tumbuh di kisaran 6 – 7 persen, maka kita berani untuk menargetkan pertumbuhan kredit di 2022 sekitar 8 persen dengan dua strategi itu,” ujar Sunarso, Kamis  (28/10/2021).
Dikatakan Sunarso bahwa di era pandemi seperti saat ini maka semua orang sudah mulai terbiasa dengan kebiasaan hidup baru seperti penerapan protokol kesehatan dan lain sebagainya. Bahkan cara berbisnis juga sudah dapat disesuaikan dengan pandemi. Oleh sebab itu layanan BBRI juga mengikuti pola-pola baru tersebut agar lebih bisa diterima oleh masyarakat dengan tetap menyasar ke sektor UMKM .
“Jadi memang fokus kita pada penyelamatan UMKM yang notabene adalah tulang punggung kita, itu yang harus kita selamatkan melalui berbagai program restrukturisasi. Untuk menjaga agar mereka tidak jatuh dan kita bisa bertahan,” pungkas dia.(sdk)