Kanal24, Malang – Wawasan kebangsaan dan bela negara merupakan pilar utama yang membentuk fondasi kokoh bagi pembangunan sebuah bangsa. Bagi mahasiswa, wawasan ini tidak hanya penting sebagai pengetahuan, tetapi juga sebagai komitmen untuk turut serta dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan negara. Hal ini menjadi semakin relevan di tengah tantangan globalisasi yang menuntut generasi muda memiliki kesadaran tinggi terhadap identitas nasional dan tanggung jawab mereka sebagai bagian dari bangsa.
Dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Brawijaya (UB) tahun akademik 2024/2025, Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng., Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), memberikan paparan inspiratif kepada ribuan mahasiswa baru UB. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (13/08/2024) di Gedung Samantha Krida, UB, Malang, ini menggarisbawahi betapa krusialnya wawasan kebangsaan dan bela negara sebagai landasan bagi mahasiswa dalam berkontribusi terhadap masa depan bangsa.
Prof. Amarulla menekankan bahwa generasi muda, khususnya mahasiswa, akan menjadi generasi yang menikmati pencapaian Indonesia Emas 2045—saat Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu dari empat kekuatan ekonomi terbesar di dunia. “Namun, jika kalian bertekad, kita bisa menjadi nomor satu di dunia. Jangan sia-siakan kesempatan ini,” tegasnya dengan penuh semangat, mengajak para mahasiswa untuk memiliki visi besar dan berperan aktif dalam mewujudkannya.
Ia juga membahas pentingnya memahami sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang penuh darah dan air mata. “Tidak banyak bangsa di dunia yang meraih kemerdekaannya dengan perjuangan seperti Indonesia. Kita adalah bangsa yang menonjol karena tekad dan semangat persatuan yang kuat,” jelas Prof. Amarulla, seraya menekankan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup yang harus dipegang teguh oleh seluruh warga negara.
Selain itu, Prof. Amarulla mengajak mahasiswa untuk mendalami wawasan kebangsaan melalui berbagai buku referensi yang ia sebutkan. “Buku-buku ini mengajarkan bagaimana karakter dan wawasan kebangsaan suatu bangsa dapat dibentuk sejak dini. Mahasiswa harus mulai belajar dari sekarang, bahkan sejak di bangku sekolah dasar,” katanya.
Dalam konteks era digital saat ini, Prof. Amarulla mengingatkan mahasiswa akan pentingnya selektif dalam menyaring informasi. “Di era masyarakat 5.0, kita sudah sangat terhubung dengan seluruh dunia. Informasi yang tidak benar seperti hoaks bisa menyesatkan, oleh karena itu penting untuk memiliki wawasan kebangsaan dan semangat bela negara,” pesannya.
Ia juga mengaitkan hal ini dengan tantangan global yang dihadapi generasi muda di masa depan, termasuk persaingan dengan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan robot. “Sebagai mahasiswa, kalian harus berlomba-lomba untuk mendapatkan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang lebih luas dari teknologi. Abad ke-21 ini adalah abad kreatif, di mana kecerdasan manusia akan diadu dengan kecerdasan buatan,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Amarulla juga menyoroti konflik yang tengah berlangsung di Ukraina dan menghubungkannya dengan semangat bela negara yang diperlukan oleh bangsa Indonesia. “Lihatlah semangat bangsa Ukraina yang bertahan dari serangan Rusia. Semangat seperti itulah yang membuat mereka tetap teguh meski dalam kondisi sulit,” ujar Prof. Amarulla.
Ketika ia menanyakan kepada mahasiswa apakah ada di antara mereka yang bercita-cita menjadi tentara untuk membela negara, “Kalau bukan kalian sendiri, siapa yang akan melindungi rumah dan tanah air kita? Semangat bela negara harus tertanam kuat dalam hati setiap warga,” ujarnya.
Acara PKKMB UB 2024 ini tidak hanya menjadi ajang perkenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru, tetapi juga menjadi momen penting untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan semangat bela negara. Prof. Amarulla menutup sesi ceramahnya dengan mengingatkan para mahasiswa untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan belajar di perguruan tinggi sebagai bekal untuk menghadapi tantangan di masa depan.
“Indonesia Emas 2045 bukan sekadar mimpi, tetapi cita-cita yang harus kita wujudkan bersama. Jadilah generasi yang membawa Indonesia menjadi bangsa yang unggul dan dihormati di dunia,” pungkasnya. (nid)