KANAL24, Jakarta – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko menyatakan hadirnya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dinilai sebagai solusi untuk meraih Indonesia bebas emisi atau Net Zero Emisson (NZE). Adapun target NZE itu diharapkan tercapai pada 2060.
Tri menegaskan pihaknya turut andil dalam mengembangkan energi nuklir. “Energi nuklir sebagai solusi NZE, dan kita mewacanakan pula pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Energi nuklir ini bisa menjadi solusi,” kata Handoko dalam webinar Energi Nuklir mendukung NZE secara virtual, Selasa (16/11/2021).
Handoko memaparkan bahwa saat ini 75% emisi yang terjadi di Indonesia akibat penggunaan energi fosil. Menurutnya, energi nuklir dapat menjadi skenario yang akan membuat Indonesia memiliki energi yang ramah lingkungan.
“Skenario transisi energi menuju NZE ke depan bertumpu pada pembangkitan listrik energi terbarukan yang akan membawa perubahan besar dalam ketenagalistrikan, dan listrik akan menjadi pusat transisi tersebut,” ujar Handoko.
Pembangunan PLTN pertama yang dimulai dengan commercial operation date (COD) ditargetkan mulai pada 2045. Peneliti Ahli Utama pada Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN , Djarot Wisnubroto pun mengakui jika energi nuklir kini pun telah menjadi perhatian sebagai energi berkelanjutan.
“Dengan karakteristik yang hampir bebas karbon, dan mampu menghasilkan daya besar terus menerus maka PLTN merupakan salah satu solusi mengatasi pemanasan global. Ketika krisis iklim semakin dalam dan kebutuhan untuk beralih dari bahan bakar fosil menjadi mendesak, sikap banyak negara mulai berubah,” tambah Djarot.(sdk)