KANAL24, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) bersinergi untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.
Kali ini sasarannya adalah Pemuda dan Mahasiswa Muhammadiyah yang memiliki basis anggota yang begitu besar di Indonesia.
Direktur Retail Banking BRIS, Kokok Alun Akbar menyatakan bahwa tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah nasional masih sangat rendah. Berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan ( SNLK ) 2019 Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah Indonesia masing-masing 8,9 persen dan 9,1 persen. Angka literasi dan inklusi ini lebih rendah dibandingkan konvensional yang sudah mencapai masing-masing 38,03 persen dan 76,19 persen.
Alun menyatakan bahwa potensi menaikkan tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah masih terbuka lebar. Pasalnya populasi penduduk muslim di Indonesia mencapai 87,18 persen dari total penduduk sejumlah 255 juta. Dia berharap melalui kegiatan ini nantinya bisa berkontribusi dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan syariah kepada masyarakat terutama kepada Pemuda dan Mahasiswa Muhammadiyah.
“Selain itu acara ini diharapkan bisa menjadi solusi dan menjawab kebutuhan masyarakat dalam mengelola keuangan sesuai prinsip syariah melalui berbagai produk, layanan, dan fitur-fitur yang lengkap,” kata Kokok Alun Akbar dalam keterangannya, Selasa (23/3/2021).
Peran PP Pemuda Muhammadiyah sebagai salah satu lembaga otonom cukup strategis dalam meningkatkan inklusi keuangan syariah. Sebab jumlah jaringan pemuda di bawahnya, dan jaringan sekolah dan universitas yang dapat mencapai 28.159 unit. Dengan estimasi total untuk siswa dan mahasiswa di bawah naungan PP Pemuda Muhammadiyah sejumlah 4 juta jiwa.
“Kami berharap kerja sama ini bisa terus berlanjut kedepannya dalam mendukung pemberdayaan ekosistem Muhammadiyah,” pungkasnya.(sdk)