Kanal24, Malang – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan melakukan soft launching buku Sejarah Indonesia versi terbaru sebagai upaya memperbarui narasi perjalanan bangsa yang dinilai perlu disesuaikan dengan perkembangan kajian akademik dan temuan ilmiah mutakhir. Peluncuran awal ini menjadi penanda dimulainya fase pengenalan publik terhadap karya sejarah berskala nasional yang digarap secara kolaboratif oleh ratusan akademisi dari berbagai disiplin ilmu.
Kegiatan soft launching digelar bertepatan dengan peringatan Hari Sejarah Indonesia, yang ditetapkan sebagai momentum refleksi atas pentingnya pemahaman sejarah dalam membangun jati diri dan arah masa depan bangsa. Pemilihan momen tersebut menegaskan bahwa pembaruan penulisan sejarah bukan sekadar proyek penerbitan, melainkan bagian dari strategi kebudayaan nasional untuk memperkuat kesadaran historis masyarakat.
Baca juga:
Gen-Z & Milenial Wajib Tahu: Strategi Cerdas Atur Uang di 2025
Buku sejarah versi terbaru ini disusun dalam 11 jilid dengan total hampir 8.000 halaman, menjadikannya salah satu karya penulisan sejarah paling komprehensif yang pernah diterbitkan oleh pemerintah. Materi yang disajikan mencakup perjalanan panjang peradaban Nusantara, mulai dari masa prasejarah, perkembangan kerajaan-kerajaan kuno, kolonialisme, pergerakan nasional, hingga dinamika Indonesia di era global kontemporer.
Dalam proses penyusunannya, Kementerian Kebudayaan melibatkan lebih dari 120 penulis dari puluhan perguruan tinggi dan lembaga penelitian di seluruh Indonesia. Para penulis berasal dari latar belakang keilmuan yang beragam, seperti sejarah, arkeologi, antropologi, sosiologi, hingga ilmu politik. Pendekatan multidisipliner ini diharapkan mampu menghadirkan narasi sejarah yang lebih utuh, berimbang, dan mencerminkan keragaman perspektif.
Menteri Kebudayaan menegaskan bahwa pemerintah tidak melakukan intervensi terhadap isi tulisan para akademisi. Peran kementerian lebih difokuskan pada fasilitasi, koordinasi, serta penyediaan ruang diskusi agar penulisan sejarah dapat berlangsung secara independen dan bertanggung jawab secara ilmiah. Dengan demikian, buku ini diharapkan menjadi rujukan akademik yang kredibel sekaligus dapat diakses oleh masyarakat luas.
Selain memuat peristiwa politik dan kronologi kekuasaan, buku sejarah terbaru ini juga menyoroti aspek sosial, budaya, ekonomi, serta peran masyarakat dalam membentuk perjalanan bangsa. Narasi tentang kehidupan sehari-hari, dinamika lokal di berbagai daerah, hingga interaksi Indonesia dengan dunia internasional menjadi bagian penting dalam penulisan, sehingga sejarah tidak hanya dipahami dari sudut pandang elit, tetapi juga dari pengalaman rakyat.
Sebelum diperkenalkan kepada publik, draf buku sejarah ini telah melalui serangkaian uji publik dan diskusi akademik di berbagai daerah. Forum-forum tersebut menjadi ruang kritik dan masukan dari kalangan sejarawan, pendidik, serta pemerhati budaya, guna memastikan akurasi data dan ketepatan interpretasi sejarah yang disajikan.
Meski demikian, pembaruan sejarah nasional ini juga memunculkan diskusi dan perdebatan di ruang publik. Sejumlah pihak menilai bahwa penulisan ulang sejarah harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan bias atau pengaburan terhadap peristiwa penting di masa lalu. Pemerintah menyambut diskusi tersebut sebagai bagian dari proses ilmiah yang wajar dan menegaskan keterbukaan terhadap kritik konstruktif.
Ke depan, buku Sejarah Indonesia versi terbaru ini direncanakan menjadi rujukan utama bagi dunia pendidikan, mulai dari perguruan tinggi hingga pengembangan materi pembelajaran sejarah di sekolah. Pemerintah berharap kehadiran buku ini dapat memperkuat literasi sejarah generasi muda serta menumbuhkan rasa kebangsaan yang berakar pada pemahaman sejarah yang komprehensif dan inklusif.
Peluncuran awal buku sejarah ini sekaligus menjadi pengingat bahwa sejarah bukan sekadar catatan masa lalu, melainkan fondasi penting dalam merumuskan identitas, nilai, dan arah pembangunan bangsa Indonesia di masa depan. (nid)










