KANAL24, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan akhir pekan ini. Posisi cadangan devisa Indonesia yang menguat serta pelonggaran lockdown di AS dan Eropa menjadi tenaga pendorong penguatan kurs rupiah.
Mengutip data bursa, Jumat (8/5), pukul 16.00 WIB, kurs rupiah ditutup pada level Rp14.890 per dolar AS. Posisi ini menguat 90 poin dibandingkan penutupan perdagangan Rabu sore (6/5) di level Rp14.995 per dolar AS.
Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk Reny Eka Putri, mengatakan Bank Indonesia (BI) hari ini merilis posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2020 lalu berada di USD 127,9 miliar setara Rp 1.918,5 triliun (kurs Rp 15.000/USD). Jumlah cadangan devisa itu meningkat sebanyak USD 6,9 miliar dari posisi akhir Maret 2020 lalu yang sebesar USD 121 miliar.
“Posisi cadangan devisa tersebut menjadi capaian positif di tengah Pandemi Covid-19,” kata Reny, Jumat (8/5/2020).
Selain itu, langkah Kementerian Keuangan meluncurkan pandemic bond beberapa waktu lalu direspon positif oleh pelaku pasar. Terbukti dari aliran modal asing masuk ke pasar obligasi Indonesia sepanjang Mei ini mencapai Rp1,2 triliun.
“Ini juga menjadi katalis penguatan rupiah,” ujar Reny.
Ditambah sentimen positif dari eksternal akibat pembukaan lockdown di AS dan Eropa. Indonesia sendiri dikabarkan akan melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Juni.
“Tetapi belum semua daerah sudah melalui fase puncak. Saya kira kita masih membutuhkan waktu lebih banyak lagi,” tutup Reny. (sdk)