Kanal24, Malang – Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat yang relevan dengan isu-isu kesehatan mental. Dalam acara bertajuk “Campus Talk – Fat Talk, Bullying, Prokrastinasi, Self-Esteem,” para peserta terlibat dalam beragam sesi yang membahas bahaya Fat Talk, bullying, prokrastinasi, dan pentingnya self-esteem bagi kesehatan mental (12/10/2023). Prodi Psikologi FISIP UB dalam kegiatan ini juga menggandeng Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM).
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 27 peserta, termasuk mahasiswa dari berbagai universitas dan fakultas. Empat pembicara utama dalam kegiatan ini, yaitu Sofia Nuryanti S.Si., M.A, Dr. Omar Khalifa Burhan, M.Sc, Muhammad Afif Alhad, S.Psi., M.Si, dan Dr. Sumi Lestari, S.Psi., M.Si.
Sofia Nuryanti S.Si., M.A. memulai sesi dengan membahas prokrastinasi. Prokrastinasi diartikan sebagai tindakan menunda-nunda aktivitas meskipun sadar bahwa hal ini dapat berdampak negatif. Dalam pemaparannya, Sofia menjelaskan dua jenis prokrastinasi: functional procrastination, yang berfokus pada penundaan untuk memperoleh informasi lebih lengkap, dan dysfunctional procrastination, yang melibatkan penundaan tanpa tujuan yang jelas dan berpotensi menimbulkan masalah.
Selama sesi ini, Sofia juga membahas tanda-tanda individu yang mungkin sedang melakukan prokrastinasi akademik, antara lain penundaan memulai atau menyelesaikan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual, kerja mendekati batas waktu atau terlambat, perasaan tidak menyenangkan, pengalihan ke aktivitas lain yang lebih menyenangkan, dan keraguan terhadap kemampuan diri.
Dalam paparannya, Sofia juga menjelaskan berbagai faktor penyebab prokrastinasi, termasuk standar yang tidak realistis terkait tugas, rasa malas, ketergantungan, kesulitan membuat keputusan, masalah kesehatan, ketidaksesuaian tugas dengan minat, tekanan lingkungan, masalah manajemen waktu, stres, pengambilan risiko, rasa rendah diri, dan ketidakmampuan untuk bersikap tegas.
Dampak dari prokrastinasi pada ranah afektif, kognitif, perilaku, fisik, moral, interpersonal, dan dampak positif yang mungkin muncul juga menjadi perbincangan penting.
Selama acara, mahasiswa juga mendapatkan wawasan tentang solusi untuk mengatasi prokrastinasi. Salah satunya adalah menerapkan self-regulated learning yang mencakup beberapa fase, seperti perencanaan, pemantauan, kontrol, reaksi, dan refleksi.
Sesi berlanjut dengan materi Dr. Omar Khalifa Burhan, S.Psi., M.Sc. yang membahas tentang Environmental Manipulation. Ini adalah praktik untuk memanipulasi lingkungan sekitar kita secara sadar agar mendukung perilaku yang kita inginkan. Faktor visual, audio, dan temperatur lingkungan dapat memengaruhi tindakan kita sehari-hari tanpa kita sadari.
Tak kalah menarik, Muhammad Afif Alhad, S.Psi., M.Si. memberi insight seputar bullying yang saat ini menjadi masalah yang serius dan dampaknya signifikan. Peserta diberikan pemahaman tentang dampak negatif bullying, penyebabnya, dan langkah-langkah preventif yang perlu diambil untuk menghentikan tindakan ini.
Kegiatan ditutup dengan sesi bersama Dr. Sumi Lestari, S.Psi., M.Si. yang membahas Fat Talk, yang seringkali merupakan kritik negatif terhadap penampilan fisik seseorang. Materi ini juga mencakup dampak, penyebab, dan cara mengatasi Fat Talk.
Setelah sesi presentasi, para peserta terlibat dalam sesi sharing dan diundang untuk mengisi evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa acara ini sangat bermanfaat dan informatif bagi mereka.Namun, masih ada ruang untuk perbaikan dalam hal partisipasi, yang memang saat ini masih kurang optimal.
Dalam dunia yang terus berubah dan penuh tekanan, menjaga kesehatan mental adalah investasi berharga untuk masa depan yang lebih baik. Acara semacam ini adalah langkah positif menuju pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu kesehatan mental yang seringkali diabaikan dalam kehidupan sehari-hari.(din)