Kanal24, Malang – Rr. Retno Wahyuningtyas, S.E., yang akrab disapa Mbak Ning, adalah sosok inspiratif di balik kesuksesan Catering Mbak Ning di Malang. Perjalanan panjangnya dalam dunia usaha dimulai dari keputusan besar untuk meninggalkan pekerjaan kantoran yang telah ia geluti selama 20 tahun. Rasa jenuh dan keinginan untuk mandiri menjadi pendorong utama bagi Mbak Ning untuk terjun ke dunia bisnis kuliner, meskipun awalnya ia sama sekali tidak bisa memasak. Hal ini disampaikan melalui wawancara eksklusif pada Jumat (25/04/2025).
“Saya dulu nggak bisa masak sama sekali. Tapi karena tekad sudah bulat, akhirnya saya belajar dan menghadapi semua kritikan dengan lapang dada. Bahkan pernah diolok pelanggan, tapi bagi saya itu motivasi,” ungkap Mbak Ning sambil tersenyum mengenang masa-masa sulitnya.
Baca juga:
Mirama Foods Permudah Pencarian Rekomendasi Kuliner

Usaha catering yang ia dirikan pada tahun 2011 itu bermula dari satu pelanggan saja. Meyakinkan orang lain untuk mencoba masakannya menjadi tantangan tersendiri. Ia harus membuktikan bahwa masakan yang diolah dengan penuh cinta dan doa, serta dukungan keluarga, mampu memikat lidah berbagai kalangan.
Awal Mula Berkembang di Kalangan Mahasiswa
Salah satu titik balik Catering Mbak Ning terjadi ketika seorang saudaranya yang kuliah di Universitas Brawijaya (UB) ikut bergabung menjadi pelanggan. Dari situ, melalui promosi mulut ke mulut di kalangan mahasiswa, usaha Mbak Ning mulai dikenal. Terlebih saat bulan Ramadan, ketika banyak mahasiswa yang tinggal di kos-kosan membutuhkan layanan catering yang praktis namun tetap enak dan halal.
“Awalnya cuma satu dua orang, tapi lama-lama berkembang. Bahkan ada satu kosan isinya 10 anak ikut semua. Lucunya, kami belum pernah ketemu sama orang tua mereka. Semuanya hanya lewat telepon dan WhatsApp,” kenangnya.
Mbak Ning bahkan pernah menerima pelanggan dari luar Jawa, seperti Sumatera dan Kalimantan, yang awalnya ragu karena perbedaan selera. Namun setelah mencoba, mereka justru ketagihan dan merasa cocok dengan masakan ala Mbak Ning.
Layanan Spesial Sesuai Request Pelanggan
Salah satu keunggulan Catering Mbak Ning adalah fleksibilitasnya dalam memenuhi permintaan khusus pelanggan. Ada pelanggan yang alergi telur, tidak suka pedas, bahkan ada yang minta makan ayam setiap hari!
“Pernah ada anak yang sehari makan tiga kali selalu minta ayam dan telur. Sampai ibu kosnya tanya, ini anak nggak apa-apa makan telur terus? Ya itu permintaan mereka, jadi kami layani,” cerita Mbak Ning.
Dengan sistem pre-order untuk menu spesial, Mbak Ning memastikan bahan-bahan yang digunakan selalu segar dan berkualitas. Ia memiliki supplier tetap untuk ayam halal dan sayuran segar yang siap mengirim setiap hari sejak dini hari.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Mengelola catering dengan pesanan mencapai ratusan porsi setiap hari tentu bukan tanpa tantangan. Salah satu yang sering dihadapi adalah ketika ada supplier yang tiba-tiba tidak bisa mengirim bahan. Hal ini membuat Mbak Ning harus sigap mencari alternatif dan menginformasikan perubahan menu kepada pelanggan.
Namun, dengan rating 4,9 di Google Maps dan banyaknya ulasan positif dari mahasiswa, Mbak Ning merasa semua jerih payahnya terbayar. Ia juga berencana mengembangkan usahanya lebih jauh, termasuk membuka cabang dan restoran yang menyasar mahasiswa dengan harga terjangkau.

Baca juga:
Tiga Kuliner Arab Saudi yang Bikin Kangen
“Saya ingin anak-anak saya meneruskan usaha ini. Mereka punya keahlian masing-masing, yang satu di menu Western, yang satu di menu tradisional. Saya berharap Catering Mbak Ning bisa punya restoran sendiri yang bisa jadi tempat makan favorit mahasiswa,” tutupnya penuh semangat.
Perjalanan Mbak Ning adalah bukti bahwa dengan tekad, kerja keras, dan doa, segala hal bisa diraih. Dari seorang pegawai kantor menjadi pengusaha sukses, kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang yang ingin memulai usaha dari nol. (nid/bel)