KANAL24, Malang – Lima mahasiswa Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) membuat inti penyerap pembalut wanita yang berasal dari limbah agar-agar untuk mencegah terjadinya kanker servik akibat bahan pembalut yang berbahaya. Kelima mahasiswa ini adalah Galuh Zhafirah Gafnie, Riska Sulistianti Putri, Rafifa Bunga Jashinta, Nur Amalani Saputri, dan Abdul Gafur dengan bimbingan oleh Dr. Ir. Anies Chamidah, MP.
Limbah agar agar memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi, yang berkisar antara 27,38 persen – 39,45 persen. Selulosa inilah yang akan diubah menjadi hydrogel, yang nantinya akan dicampurkan dengan kitosan. Kitosan sendiri memiliki sifat sebagai antibakteri yang tidak berbau dan tidak berbahaya bagi tubuh.
“Inti penyerap ini memiliki sifat yang ramah lingkungan, karena dibuat dari pemanfaatan limbah hasil produksi agar-agar dan limbah karapas (kulit) udang, sehingga akan lebih mudah didegradasi oleh bakteri pengurai. Selain itu, inti penyerap ini juga aman bagi pengguna karena terkandung kitosan didalamnya,” kata Riska, perwakilan tim, Senin (6/9/2021).
Riska berharap penelitian yang dilakukan dapat menjadi solusi atas keresahan yang terjadi di masyarakat.
Seperti yang sudah diketahui, wanita akan mengalami siklus bulanan secara alami yang biasa disebut dengan mestruasi. Pada periode tersebutlah, pembalut masih menjadi kebutuhan utama wanita. Walaupun sudah ada beberapa alternative lainnya seperti menstrual cup dan pembalut kain, namun mayoritas wanita terutama di Indonesia, masih banyak menggunakan pembalut pada saat menstruasi.
Namun, penggunaan bahan sintetis seperti dioxin, pewangi dan pemutih yang sering diaplikasikan pada pembalut wanita memiliki efek samping yang kurang baik bagi kesehatan tubuh. salah satuya adalah kanker serviks. Berdasarkan data dan informasi Kemenkes pada tahun 2015, jumlah penderita penyakit kanker serviks di Indonesia mencapai 98.692 kasus, dimana sebagian besar masih termasuk dalam usia subur. (Meg)