KANAL24, Malang – Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) mengadakan edukasi tentang dampak pernikahan dini pada kesehatan fisik dan mental serta memberikan pelatihan pemanfaatan barang habis pakai kepada warga Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Sabtu (13/7/2024). Kegiatan ini bertujuan menekan angka pernikahan dini yang masih tinggi di wilayah tersebut.
Pendidikan dan ekonomi hingga kini masih menjadi faktor utama penyebab terjadinya pernikahan dini dan tingkat perceraian yang tinggi di Kabupaten Malang, khususnya di Desa Kendalpayak, Pakisaji. Data menunjukkan bahwa desa ini memiliki tingkat pernikahan dini dan perceraian yang signifikan.
Melihat kondisi tersebut, Departemen Farmasi FKUB melaksanakan serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Strategi Pencegahan Pernikahan Dini melalui Pelatihan Pemanfaatan Barang Habis Pakai” di Balai Desa Kendalpayak.
Ketua kegiatan pengabdian masyarakat, Dr. apt. Anisyah Achmad, S.Si., Sp.FRS, dalam wawancaranya menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk menghindari kejadian pernikahan dini yang merugikan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. “Pernikahan dini mengakibatkan putus sekolah, risiko kekerasan dalam rumah tangga, semakin tingginya beban ekonomi, terganggunya mentalitas antar pasangan, bahkan perceraian,” ujarnya.
Selain edukasi tentang dampak kesehatan fisik dan mental dari pernikahan dini, rangkaian kegiatan ini juga diisi dengan edukasi agama tentang risiko yang rentan terjadi pada pernikahan dini dan perceraian, serta risiko kesehatan pada kehamilan usia muda.
Pelatihan kreatif juga menjadi bagian dari kegiatan ini, yaitu pembuatan Macrame Plant Hanger dari botol mineral 1,5 liter yang didukung oleh Tim Upload DIY Malang.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan, kepercayaan diri, dan hubungan sosial yang baik antara remaja yang menikah dini atau yang sudah bercerai. Remaja Kendalpayak diharapkan mampu memanfaatkan waktu untuk berkarya positif guna pemenuhan kebutuhan sendiri, keluarga, dan masyarakat,” tambah Dr. Anisyah.
Diharapkan, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Kendalpayak dalam mengatasi permasalahan pernikahan dini dan perceraian, serta membantu mereka memanfaatkan barang habis pakai menjadi produk bernilai guna.(ank/din)