Kanal24, Malang – Ceker ayam tak hanya dikenal sebagai hidangan kaki lima yang gurih dan menggugah selera, tetapi juga menjadi sumber kolagen alami yang murah dan mudah diakses oleh masyarakat. Kandungan gizinya yang tinggi membuat bagian kaki ayam ini mulai dilirik bukan sekadar sebagai makanan pelengkap, tetapi juga sebagai bahan fungsional bagi kesehatan kulit, sendi, hingga tulang. Namun, manfaat besar itu tetap perlu dibarengi dengan cara konsumsi yang aman dan bijak.
Tinggi Kolagen, Baik untuk Kesehatan Kulit dan Tulang
Menurut Prof. Ono Suparno, dosen dan peneliti dari Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), IPB University, sekitar 70 persen kandungan protein dalam ceker ayam adalah kolagen. Kolagen sendiri merupakan jenis protein struktural utama yang menyusun jaringan tubuh manusia, mulai dari kulit, tulang, tendon, ligamen, hingga otot.
Baca juga:
Mie Instan Mentah, Enak tapi Berbahaya: Ini Faktanya

“Kolagen adalah protein struktural penting yang berperan dalam menjaga kekuatan, elastisitas, dan kepadatan kulit, tulang, tendon, otot, serta ligamen,” ujar Prof. Ono dalam keterangan tertulis.
Dengan rutin mengonsumsi makanan yang mengandung kolagen, seseorang bisa membantu tubuh memperlambat proses penuaan kulit, mencegah osteoporosis, serta meningkatkan fleksibilitas sendi.
Tak Hanya Kolagen, Penuh Nutrisi Lain
Selain kolagen, ceker ayam juga menyimpan berbagai zat gizi penting lainnya. Di antaranya adalah protein berkualitas tinggi, kalsium, fosfor, vitamin A, vitamin E, folat, dan magnesium. Kombinasi nutrisi ini berperan dalam menjaga metabolisme tubuh, mendukung sistem imun, serta membantu pembentukan sel-sel tubuh.
Namun, menurut Prof. Ono, manfaat gizi dari ceker ayam sangat dipengaruhi oleh cara pengolahannya. Ia menyarankan agar ceker tidak hanya dijadikan camilan goreng yang tinggi lemak, tetapi juga diolah secara sehat, seperti direbus menjadi sup kaldu, agar kandungan kolagen tetap utuh dan mudah diserap tubuh.
Waspada Bahaya Konsumsi Berlebihan
Meski ceker ayam memiliki banyak manfaat, konsumsi secara berlebihan tidak disarankan. Hal ini karena ceker ayam, terutama yang diolah dengan cara digoreng, mengandung lemak jenuh dalam kadar cukup tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, bisa meningkatkan risiko kolesterol tinggi, penyakit jantung, hingga obesitas.
Lebih dari itu, penggunaan minyak goreng berulang kali dapat menimbulkan lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan kardiovaskular.
“Konsumsi ceker ayam yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan, seperti meningkatkan kadar kolesterol,” tegas Prof. Ono.
Ia juga menyoroti aspek kebersihan. Mengingat ceker adalah bagian tubuh ayam yang paling sering bersentuhan langsung dengan tanah atau kotoran, maka pembersihan dan pemasakan yang benar sangat penting agar tidak menimbulkan risiko infeksi bakteri seperti Salmonella atau E. coli.
Alternatif Lain Sumber Kolagen Alami
Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan manfaat kolagen tanpa mengandalkan ceker ayam, tersedia beragam pilihan lain. Menurut Prof. Ono, beberapa bagian hewan seperti kulit dan kepala ikan, kaldu tulang (baik dari ayam, sapi, atau ikan), putih telur, hingga leher dan tulang rawan ayam juga mengandung kolagen alami.
Lebih lanjut, Prof. Ono menyampaikan bahwa potensi pengembangan kolagen dari ceker ayam masih sangat besar. Salah satunya dalam bentuk kolagen tripeptida, yang dinilai lebih efisien diserap tubuh dibanding kolagen biasa. Inovasi semacam ini dinilai bisa menjadi terobosan produk kesehatan dan kecantikan berbasis lokal.
“Masyarakat disarankan untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan, baik hewani maupun nabati, yang kaya kolagen atau merangsang produksinya secara alami,” tambahnya.
Baca juga:
Rahasia Daging Sapi Empuk Pakai Baking Soda
Edukasi Gizi dan Gaya Hidup Seimbang
Pada akhirnya, penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa satu jenis makanan saja, termasuk ceker ayam, tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi harian. Keseimbangan konsumsi makanan hewani dan nabati yang kaya antioksidan dan vitamin C—yang membantu produksi kolagen—juga penting untuk menjaga kesehatan menyeluruh.
Jika Anda menginginkan versi ini dalam format artikel media online (dengan subjudul, kutipan, dan CTA), atau versi cetak koran/majalah, saya bisa bantu sesuaikan!. (dht)