KANAL24, Malang – Kesuksesan ajang MED 2020 yang digelar oleh jurusan manajemen FEB UB disaat pandemi covi19 yang mengubah ajang dari bazaar menjadi bazzar online melalui med.co.id menjadi perhatian banyak kalangan.
Salah satunya adalah penjualan yang tetap tumbuh hingga Rp. 144 juta mencerminkan ada pergeseran perilaku konsumen dari pembelian fisik menjadi pembelian online. Selain itu adanya penjualan ini juga menunjukka ekonomi bisa tetap bergerak namun dengan pola perilaku baru atau yang ahir-ahir ini disebut “new normal”.
Pandangan ini disampaikan pengamat bisnis digital Brillyanes Sanawiri dalam perbicangannya dengan kanal24.co.id. Menurut Brilly yang terjadi di MED adalah percepatan yang luar biasa karena biasanya pameran masih bersifat fisik walaupun para pelaku usaha juga memasarkan lewat online.
“Covid19 ini memberi pelajaran bahwa full penjualan online juga bisa dan konsumen tetap berbelanja, ini sebetulnya yang harus dicermati oleh para pelaku usaha saat ini terutama UKM. Apa yang terjadi di MED FEB UB itu luar biasa untuk skala mahasisiwa dan bisa dikembangkan,” kata Brilly Jumat (22/5/2020)
Menurut dosen FIA UB ini saat ini banyak muncul micro entepreneur baru yang secara penuh menggunaan penjualan online baik melalui WA, Instagram, Facebook amaupun menggunakan web sebagai akibat terbatasnya mobilitas orang.
Namun agar bisa sukses Brilly juga mengingatkan agar para pelaku usaha untuk memahami perilaku konsumen dan juga menjaga kaulitas produk serta nilai lebihnya. Karena dalam pola online ini kepercayaan menjadi kunci utama dari calon pembeli.
Sedangkan untuk kedepannya terutama pasca covid19 yang disebut juga sebagai “new normal” Brilly mengingatkan agar pelaku usaha jeli dalam mengemas bisnisnya. “Bisnis platform kedepan memang menarik dan akan mengubah bagaimana bisnis dikemas di masa mendatang. Namun tidak mudah, karena platform tidak hanya memikirkan apa kebutuhan konsumennya saja, tetapi juga harus memikirkan nilai proposisi pihak lain yang diajak gabung dalam platform (produk/ service provider). Karena model seperti ini merupakan multi-sided market, sehingga tantangannya juga bagaimana multi-sided,” pungkasnya. (sdk)