Kanal24, Malang – Upaya pemerintah daerah dalam memperbaiki kualitas manajemen aparatur kembali menunjukkan hasil menggembirakan. Pemerintah Kota Cirebon baru-baru ini mencatatkan pencapaian luar biasa dengan meraih Indeks Kualitas Data Aparatur Sipil Negara (ASN) sebesar 99,86, menjadikannya salah satu wilayah dengan kualitas data kepegawaian terbaik di Indonesia. Capaian ini bukan sekadar angka, melainkan simbol transformasi birokrasi yang mengarah pada sistem lebih modern, tertata, dan berbasis data.
Langkah digitalisasi yang dilakukan Pemkot Cirebon menegaskan bahwa kualitas data adalah fondasi utama dalam menjalankan manajemen talenta ASN. Dengan data yang lengkap dan akurat, pemerintah daerah lebih mudah memetakan kompetensi, menilai potensi, serta mempercepat pengisian jabatan strategis secara tepat sasaran.
Baca juga:
LNG Midstream Dorong Efisiensi, PLN Hemat Biaya Produksi Listrik
Platform “Si Mantan Terindah” Jadi Kunci Transformasi
Capaian tinggi ini tidak datang begitu saja. Pemkot Cirebon telah mengembangkan sebuah platform manajemen talenta inovatif bernama Si Mantan Terindah. Meski namanya unik, sistem ini memiliki fungsi komprehensif dalam mengelola data kepegawaian, mulai dari dashboard informasi, talent pool, buku talenta, standar kompetensi, pola karier, hingga perencanaan suksesi jabatan.
Hingga tahun ini, sebanyak 1.461 pegawai telah terpetakan dalam talent box. Mereka berasal dari berbagai jabatan dan kelompok usia, menunjukkan bahwa pemetaan talenta tidak hanya menyasar pejabat tinggi, tetapi juga pegawai pelaksana. Selain itu, sekitar 3.698 ASN menjadi sasaran pemetaan lanjutan untuk mendukung perencanaan promosi, rotasi, dan mobilitas jabatan.
Wali Kota Cirebon menegaskan bahwa kehadiran platform ini membantu pemerintah daerah mempercepat pengisian jabatan strategis tanpa harus selalu melalui proses seleksi terbuka. Dengan data yang valid dan terintegrasi, proses pengambilan keputusan dapat berlangsung lebih cepat, efektif, dan akuntabel.
Masih Ada Pekerjaan Rumah: Validasi Data dan Struktur Organisasi
Meski hasil indeks sangat tinggi, sejumlah catatan tetap diberikan sebagai ruang perbaikan. Beberapa elemen data ASN yang perlu ditingkatkan mencakup; Kelengkapan dan akurasi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), validasi riwayat pendidikan, termasuk pencantuman gelar, konsistensi Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan data nasional, dan penyelarasan struktur unit organisasi terbaru.
Pemerintah pusat juga mendorong agar setiap ASN meningkatkan data awareness, yaitu kesadaran bahwa data pribadi dan riwayat kinerja mereka memiliki implikasi langsung terhadap peluang karier. Selain itu, penerapan sistem merit harus diperkuat untuk memastikan pemetaan talenta tidak menimbulkan persepsi negatif, seperti dugaan kedekatan ataupun subjektivitas.
Menuju Integrasi Sistem Nasional
Mulai awal 2026, seluruh pemerintah daerah di Indonesia ditargetkan bermigrasi ke sistem manajemen talenta nasional. Cirebon dinilai siap menghadapi tahap ini karena telah memiliki kualitas data mendekati sempurna. Dengan kesiapan tersebut, daerah ini berpeluang menjadi model nasional dalam implementasi manajemen talenta ASN berbasis digital.
Implementasi sistem nasional diharapkan menciptakan birokrasi yang adaptif, efisien, dan responsif terhadap perubahan. Selain mempercepat pengisian jabatan pimpinan tinggi, integrasi data ini akan mendukung akuntabilitas publik dan meningkatkan kualitas layanan masyarakat.
Contoh Praktik Baik bagi Daerah Lain
Keberhasilan Cirebon menjadi bukti bahwa digitalisasi manajemen ASN bukan hal mustahil untuk diwujudkan di tingkat daerah. Kuncinya adalah komitmen pemerintah daerah, penguatan infrastruktur data, serta partisipasi aktif seluruh ASN dalam memperbarui data mereka.
Jika model seperti ini diadopsi daerah lain, transformasi birokrasi nasional akan bergerak jauh lebih cepat. Masyarakat pun pada akhirnya akan menikmati layanan yang lebih profesional, transparan, dan konsisten dengan prinsip good governance. (nid)









