Kanal24 – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi peristiwa El Nino akan melemah di awal tahun 2024 ini. (30/01/2024). Berdasar Climate Outlook 2024 atau Pandangan Iklim Tahun 2024 yang dirilis BMKG, secara umum indeks El Nino diperkirakan akan berada pada kisaran anomali +0,94 hingga +0,06,kisaran nilai tersebut berada pada fase El Nino Lemah hingga Netral.
El Nino-Southern Oscillation (ENSO) didefinisikan sebagai anomali pada suhu permukaan laut di Samudera Pasifik di pantai barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi daripada rata-rata normalnya. El Nino awalnya digunakan untuk menandai kondisi arus laut hangat tahunan yang mengalir ke arah selatan di sepanjang pesisir Peru dan Ekuador saat menjelang natal. Kondisi yang muncul berabad-abad lalu ini dinamai oleh para nelayan Peru sebagai El Nino de Navidad yang disamakan dengan nama Kristus yang baru lahir.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, El Nino terjadi ketika air di sebagian wilayah Samudera Pasifik menjadi lebih hangat dari biasanya, terutama di bagian timur dan tengah. Sebaliknya, di wilayah Pasifik barat dan sekitar Indonesia, yang biasanya hangat, airnya justru menjadi lebih dingin dari yang seharusnya.
Efeknya? Ketika El Nino terjadi, pusat pertumbuhan awan yang membawa hujan bergeser dari Indonesia ke tengah Samudera Pasifik. Akibatnya, Indonesia mengalami penurunan curah hujan.
Menurut BMKG, El Nino akan berada pada fase lemah menuju netral hingga bulan Mei, dan akan bertahan hingga akhir tahun 2024.
Meskipun secara umum curah hujan diprediksi normal, BMKG memperingatkan sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami curah hujan tahunan tinggi, kurang lebih 2.500 mm per tahun.
Adapun, kawasan yang mendapat “warning” dari BMKG terkait curah hujan tahunan tinggi ini adalah pegunungan bukit barisan, Sumatra; sebagian Riau; sebagian Jambi; sebagian Sumatera Selatan; sebagian Jawa Barat; sebagian Jawa Tengah; sebagian besar Kalimantan; Sulawesi bagian tengah; Kepulauan Maluku; dan sebagian besar Papua.
Dilansir dari release Climate Outlook 2024 BMKG, terdapat beberapa daerah yang diprediksi akan mengalami hujan tahunan di bawah normal beberapa daerah tersebut adalah sebagian kecil banten, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, dan sebagian kecil Papua Barat. Meskipun hanya sebagian kecil wilayah Indonesia yang mengalami hujan tahunan di bawah normal, namun tetap harus diwaspadai wilayah yang akan mengalami kondisi hari tanpa hujan yang berkepanjangan terutama di Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
BMKG memberi rekomendasi terhadap masyarakat serta pihak terkait agar lebih memperhatikan perencanaan dan kegiatan pembangunan pada sektor yang terdampak oleh fenomena iklim. Beberapa langkah antisipatif yang bisa dilakukan adalah:
-
Melakukan langkah antisipatif pada daerah yang berpotensi mengalami curah hujan rendah yang dapat memicu kekeringan dan dampak lanjutannya.
-
Meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air untuk memastikan keandalan operasional waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan dan penggunaannya saat musim kemarau.
-
Mempersiapkan terhadap potensi adanya kebakaran hutan dan lahan berkaitan dengan rendahnya curah hujan pada musim kemarau.
Itulah beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang El Nino, masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan menghadapi perubahan cuaca yang terkait dengan fenomena ini. (fan)