KANAL24, Malang – Bagi para pecinta kopi, setiap jenis dari kopi memiliki cita rasa yang unik dan sangat beragam. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah letak geografis kebun kopi serta perbedaan proses dan treatment yang diberikan pada saat pengolahan kopi. Proses roasting atau penyangraian memiliki andil yang cukup besar agar bisa menghasilkan minuman kopi yang berkualitas.
Di tahap roasting, dapat mempengaruhi penilaian mutu kopi pada saat cupping test yakni teknik untuk mengevaluasi karakteristik yang berbeda dari biji kopi tertentu. Cupping test merupakan tahapan yang sangat krusial sebelum biji kopi siap untuk dipasarkan. Namun, tahap ini membutuhkan waktu yang lama dan hanya dapat dilakukan oleh panelis profesional sedangkan jumlah dari panelis profesional di Indonesia masih sangat terbatas.
Melihat permasalahan tersebut, lima mahasiswa Universitas Brawijaya yakni Arini Robbil Izzati Ulinnuha (FTP), Muhammad Alfin Bahtiar (FT), Afid Nauri Rahman (FTP), Ilham Rhamadan (FTP), dan Risqita Cahyaning Wulansari (FTP) yang dibimbing oleh dosen FTP Zaqlul Iqbal, S.TP, M.Si berinovasi menciptakan suatu instrument yang bisa membantu proses cupping test supaya lebih cepat dan dapat dilakukan oleh siapapun.
“CREATOR, Coffee Grade Detector adalah sebutan dari instrument yang kami buat, memiliki prinsip kerja yang sama dengan alat UV/Vis spektrometer, yaitu memanfaatkan nilai absorbansi dari panjang gelombang yang didapatkan untuk dianalisa menggunakan analisis multivariat,”kata Afid, perwakilan tim kepada kanal24.co.id, Selasa (10/8/2021).
Ilham, anggota tim yang lain menuturkan, CREATOR menggunakan teknologi C12880MA MEMS sensor. Instrument ini berbentuk cangkir yang unik, kompak, praktis, bersifat portabel bernama CREATOR. Instrument ini pun sudah teruji dan memiliki kemampuan untuk mengklasifikasikan berbagai level roasting pada kopi. Kemampuan pada instrument ini masih akan terus dikembangkan dengan harapan proses cupping test yang konvensional dapat diperbarui dengan teknologi modern yang lebih efisien.
Riset ini telah berlangsung sejak bulan Mei 2021 dan berhasil mendapatkan penghargaan sebagai “The Winner of Outstanding Paper, Dean Award” pada International Conference on Green Agro-Industry and Bioeconomy (ICGAB) dengan judul “The Performance of C12880MA MEMS Sensor to Classify Roasting Level of Coffee Bean” pada tanggal 6-7/7/2021 lalu.
Arini sang ketua tim menjelaskan ICGAB merupakan event tahunan yang diadakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian UB sebagai salah satu branding dalam rangka memfasilitasi para peneliti dari dalam negeri maupun luar negeri untuk memaparkan hasil risetnya dan melakukan publikasi karya ilmiah melalui AFFSAE Journal dan IOP Conference Series. (Meg)