Kanal24, Malang – Gelaran UMKM Vaganza pada 27-28 September di Samantha Krida, membuka lapak bagi UMKM untuk memasarkan produk mereka. Berbeda dengan Buruh Gosok Sepatu yang menawarkan jasa cuci sepatu dengan bayar seikhlasnya. Tentu hal tersebut dapat menarik perhatian pengunjung yang datang.
Zacky, selaku Owner dari Buruh Gosok Sepatu menerangkan, pada awalnya usahanya masih memasang daftar harga dan sudah berdiri sejak awal PPKM level 4 di Malang. Adapun tujuan Zacky menerapkan bayar seikhlasnya karena ia ingin masyarakat peduli terhadap kebersihan khususnya sepatu di tengah pandemi Covid-19. Ia beranggapan bahwa dengan harga 20 ribu sampai 30 ribu untuk mencuci sepatu saja sudah termasuk mahal yang pada akhirnya masyarkat berpikir dua kali untuk mencuci sepatu.
“Kita tahu sendiri posisi sepatu paling bawah di bagian tubuh kita jadi sangat banyak terdapat virus, bakteri, dan kotoran masuk ke dalam rumah yang dimana itu tidak pernah dilihat oleh orang-orang, padahal di masa pandemi kita harus jaga kebersihan,” tegas Zacky. Pada akhirnya ia meneruskan usahanya dengan bayar seikhlasnya karena sudah merasa nyaman.
Zacky, Owner dari Buruh Gosok Sepatu yang ikut meramaikan gelaran UMKM Vaganza
Layanan jasa yang ditawarkan Buruh Gosok Sepatu tidak hanya untuk semua jenis sepatu tetapi juga bisa cuci tas, dompet kulit, topi, dan helm. Zacky mengungkapkan bahwa ia bisa mendapatkan 2-3 lusin sepatu dalam seminggu. Proses pencuciannya tidak memakan waktu yang lama, hanya membutuhkan waktu 10-15 menit. Akan tetapi usaha ini belum memiliki offline store sehingga masih melayani dengan pickup delivery dan Zacky mengerjakannya di kost. Adapun alat dan bahan yang digunakan Zacky untuk mencuci yaitu air, sikat khusus sepatu, dan cleaner khusus sepatu.
Dengan sasaran pasar mahasiswa sekitar kota Malang, Zacky menyebutkan omset dari usahanya masih dibawah UMK Kota Malang. “Yang penting cukup untuk sedikit menabung dan putar modal untuk alat dan bahan,” ujar Zacky.
Setelah mengikuti gelaran UMKM Vaganza, Zacky berharap usahanya mendapatkan sasaran pasar mahasiswa Universitas Brawijaya. “Karena dewasa ini orang dengan konsep jasa seikhlasnya itu orang gila, semuanya serba mahal tapi aku tetap mematok pasar seikhlasnya walaupun namanya orang ikhlas tidak bisa ditentukan dari nominal, yang penting saya bisa putar modal,” tutup Zacky.