Kanal24, Malang – Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) akan membantu meningkatkan kualitas hidup seseorang karena AI telah dibutuhkan di semua perusahaan, tanpa terkecuali dengan pendidikan dan penelitian. Hal ini disampaikan oleh Director/Chief Technologist, ROAP Region, Ettikan Kandasamy Karuppiah (Ph.D) saat mengisi materi The Impact of AI Coe in Advancement of Education and Research dalam Launching AI Center Universitas Brawijaya secara hybrid.
Acara yang digelar di UB ini merupakan acara yang diinisiasi oleh Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) UB bersama Nvidia Corporation, perusahaan teknologi multinasional Amerika yang didirikan di Delaware dan berbasis di Santa Clara, California.
Director/Chief Technologist, ROAP Region, Ettikan Kandasamy Karuppiah (Ph.D) (Sukana/Kanal24)
“Kita tidak perlu takut mengenal AI karena AI akan membantu kita membuat pekerjaan kita dengan lebih cepat dan dengan lebih betul,” ujar Ettikan.
Menurut Ettikan setelah menunjukkan beberapa video pendek bagaimana beberapa perusahaan yang telah menggunakan kecerdasan buatan AI untuk mendukung pekerjaan perusahaan mereka, dampak dari AI untuk membantu kehidupan masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengerjakan pekerjaan mereka lebih baik.
Hal ini bukan berarti pekerjaan itu akan menghilang, tetapi pekerjaan itu akan berubah dan itu akan mengganggu jika tidak tahu bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut. Oleh sebab itu, seperti yang disampaikan oleh Rektor UB, Prof Widodo, S.Si.,M.Si.,Ph.D.Med.Sc bahwa setiap fakultas harus melakukan persiapan menuju AI. Sehingga, para dosen mengetahui apa itu AI untuk mengajar.
Menurutnya, orang-orang yang ingin menerbitkan dan banyak yang mempublikasikan AI bukan karena ingin mendapatkan promosi menjadi profesor, tetapi itu dikarenakan mereka merasa dengan berkontribusi pada sektor di mana mereka berada dan bekerja menggunakan AI lebih cepat dan dapat mengantarkan produk dengan lebih cepat.
Kembali ke universitas seperti UB, AI sangat penting. Ettikan mengakui bahwa Rektor UB menantangnya dengan melatih 10.000 siswa di AI adalah ide yang bagus dan AI dalam pendidikan merupakan prioritas utama.
Menurut Ettikan, Presiden Indonesia, Joko Widodo telah melakukan pekerjaan dengan baik karena dia telah membicarakan AI di parlemen. Tentunya Indonesia juga memiliki rencana dalam hal AI. Selain itu, Ettikan mengatakan ini merupakan strategi bagus yang dimulai dari tahun 2019 hingga 2020.
“Dari perspektif Nvidia, kita bekerja bersama dengan banyak negara di dunia, yakni lebih dari 100 negara yang bekerja dengan Nvidia membawa AI dan kita ingin mendemokrasikan di tingkat nasional, dan kami melakukannya dengan Indonesia juga.” Ujar Ettikan.
Ettikan juga menambahkan bahwa ia bersama Nvidia akan terus mendemokrasikan AI ke negara-negara yang telah bekerjasama dengan Nvidia dan juga ke negara-negara lain.
Selain itu, untuk membangun tenaga kerja yang mampu bekerja menggunakan AI di abad 21, sebuah negara harus mendidik orang dalam skala besar. Ettikan bersama Nvidia percaya bahwa mendidik semua siswa di seluruh universitas akan memberikan kontribusi yang signifikan untuk menumbuhkan angkatan kerja di masa depan.