KANAL24, Malang – Menjadi bagian dari salah satu platform pertanian di Indonesia, membuat alumni Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Erlangga Setyawan meyakini bahwa bidang pertanian memiliki dampak sosial yang besar ke masyarakat.
Angga (sapaan akrabnya) merupakan Direktur Manajemen Resiko, Kepatuhan dan Hukum Tanijoy. Tanijoy merupakan platform yang awalnya untuk menjembatani antara pemilik lahan dengan pemilik dana. Namun, seiring berkembangnya waktu berkembang dan sekarang sebagai perusahaan Pertanian yang bergerak dari hulu ke hilir. Tanijoy adalah holding yang memiliki 4 anak perusahaan dari mulai pembibitan sampai penjualan.
Angga adalah alumni prodi agroekoteknologi FP UB tahun 2009. Sebelum bergabung di Tanijoy, Ia bekerja sebagai karyawan di salah satu bank swasta di Indonesia. Salah satu alasan yang menjadikan Angga bergabung di Tanijoy adalah bahwa bidang pertanian tidak pernah mati atau selalu dibutuhkan masyarakat.
“Sebagai Direktur Manajemen Resiko, saya melihat profil resiko dari suatu petani kecil, tidak hanya di background history meminjam ke tengkulak, tapi juga melihat profil resiko lahannya, sudah berapa lama pengalaman petani itu bekerja, benih apa yang akan digunakan, pupuk, dsb,” jelasnya Rabu (17/6/2020)
Pemuda asli Surabaya itu telah bergabung di platform pertanian ini sejak pertengahan tahun lalu. Setahun setelah bergabung, Ia bercerita bahwa resiko tersulit yang dihadapi adalah bagaimana cara mensikronkan antara HPP (harga pokok produksi) dengan kepastian pasar. Misalnya satu hektat melon butuh berapa dana.
Mendampingi 5.000 petani di seluruh Jawa dan Sumatera Utara, Angga merasa tersentuh ketika melihat petani dampingannya berada di sawah bersama istri dan anaknya. Dia merasa bahwa Tanijoy memiliki social impact yang begitu besar.
“Saya merasa bahwa kami Tanijoy mampu memberikan lapangan pekerjaan ke mereka. Dengan mereka gabung di Tanijoy, economic skill mereka bertambah, dan keluarganya merasakan dampak dari tanijoy,” tandasnya.(meg)