Kanal24
No Result
View All Result
[gtranslate]
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Dana 200 Triliun Purbaya: Uji Kecepatan Perbankan Menyalurkan Likuiditas Ekonomi

Dinia by Dinia
October 21, 2025
in Ekonomi, Perspektif
0
Dana 200 Triliun Purbaya: Uji Kecepatan Perbankan Menyalurkan Likuiditas Ekonomi

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Prof. Setyo Tri Wahyudi (Puguh/Kanal24)

39
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24, Malang – Langkah cepat Menteri Keuangan Purbaya Yudhi menyalurkan dana likuiditas sebesar Rp200 triliun ke lima bank nasional menjadi ujian kecepatan sektor perbankan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kebijakan yang tergolong berani ini diyakini mampu mempercepat perputaran uang di masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga momentum ekonomi di tengah tantangan global.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB), Prof. Setyo Tri Wahyudi, Ph.D., menilai keputusan tersebut merupakan langkah progresif yang menunjukkan arah baru kebijakan fiskal Indonesia di bawah kepemimpinan Menkeu Purbaya.

“Ini gebrakan luar biasa. Pemerintah ingin mempercepat pergerakan ekonomi melalui instrumen likuiditas, bukan hanya lewat stimulus konsumsi,” ujarnya.

Menurut Prof. Setyo, kebijakan ini menandai perubahan paradigma: dari pendekatan berbasis insentif fiskal langsung menjadi pendekatan berbasis distribusi dana melalui perbankan nasional. Lima bank besar yang menerima dana tersebut yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan BSI, dengan nilai penempatan bervariasi antara Rp10 triliun hingga Rp55 triliun.

Serapan Tinggi, Bukti Perbankan Bergerak Cepat

Data per 30 September 2025 menunjukkan hasil menggembirakan. Dari total Rp200 triliun yang ditempatkan di bank nasional, sekitar 56 persen telah terserap, atau senilai Rp112,4 triliun.
Bank Mandiri mencatat serapan tertinggi dengan 74 persen atau Rp40,6 triliun, disusul BRI 62 persen (Rp33,9 triliun), BNI 50 persen (Rp27,6 triliun), BTN 19 persen (Rp4,8 triliun), dan BSI 55 persen (Rp5,5 triliun).

“Ini capaian yang luar biasa. Dalam waktu kurang dari sebulan sejak pelantikan Menkeu, serapan dana mencapai lebih dari setengah total yang disediakan. Artinya, perbankan nasional kita cukup responsif dan sehat,” tegas Prof. Setyo.

Ia menambahkan, kekhawatiran publik mengenai potensi kredit macet seperti krisis subprime mortgage di Amerika Serikat tidak terbukti di Indonesia. “Bank-bank penerima adalah lembaga dengan rekam jejak kuat. Mekanisme penyaluran kreditnya tetap mengikuti prinsip kehati-hatian,” jelasnya.

Tidak Membebani APBN, Justru Menggerakkan Ekonomi

Prof. Setyo menegaskan bahwa dana Rp200 triliun tersebut tidak bersumber dari APBN, sehingga tidak berdampak pada defisit atau pembiayaan sektor prioritas seperti pendidikan dan kesehatan.

“Dana itu bukan hutang pemerintah. Ini adalah likuiditas yang diputar melalui bank nasional agar ekonomi bergerak lebih cepat. Jadi tidak ada kaitannya dengan struktur APBN atau pembiayaan utang negara,” terangnya.

Pemerintah pun telah menegaskan bahwa bank penerima tidak diperbolehkan menempatkan kembali dana tersebut ke surat berharga negara (SBN). Tujuannya jelas: uang harus hidup di sektor riil.
“Kalau dana besar itu hanya diputar kembali ke SBN, maka efeknya tidak terasa di masyarakat. Pemerintah ingin perbankan benar-benar menyalurkan dana ke sektor produktif dan UMKM,” kata Prof. Setyo.

Optimisme Ekonomi Jelang Akhir Tahun

Dengan serapan yang sudah mencapai 56 persen pada akhir September, Prof. Setyo optimistis target realisasi bisa mencapai 90 persen hingga Desember 2025. Menurutnya, indikator ekonomi akan mulai terasa pada triwulan IV, terutama dari sektor manufaktur dan konsumsi rumah tangga.

“Selama perbankan mampu menjaga ritme penyaluran dan fokus ke sektor padat karya, maka efek pengganda (multiplier effect) terhadap ekonomi akan besar. Lapangan kerja terbuka, upah meningkat, dan daya beli masyarakat pulih,” ujarnya.

Prof. Setyo juga menyoroti sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter sebagai kunci keberhasilan. Dengan suku bunga acuan Bank Indonesia yang turun di bawah 5 persen, kondisi ini semakin mendukung ekspansi kredit.

“Kalau kebijakan fiskal sedang menambah gas, maka moneter jangan menekan rem. Saat ini sudah selaras, dan ini momentum yang tepat untuk akselerasi ekonomi nasional,” tambahnya.

Menguji efektivitas Sinergi antar Lembaga Ekonomi

Pada akhirnya, langkah Menkeu Purbaya tidak hanya menguji kecepatan perbankan, tetapi juga menguji efektivitas sinergi antar lembaga ekonomi negara.
“Pemerintah sudah menyiapkan bahan bakarnya, sekarang tergantung seberapa cepat mesin perbankan memacu roda ekonomi,” pungkas Prof. Setyo.

Dengan performa serapan yang terus meningkat, Indonesia memasuki akhir 2025 dengan optimisme: pertumbuhan ekonomi yang lebih tangguh, stabilitas fiskal terjaga, dan sinyal kuat menuju era baru pengelolaan keuangan negara yang lebih dinamis dan produktif. (din/nid)

Post Views: 270
Tags: APBNbank nasionalEkonomi Indonesiafeb ubKANAL24kebijakan fiskallikuiditas perbankanmenkeu purbayaPertumbuhan Ekonomisetyo tri wahyudi
Previous Post

FISIP UB Dorong Mahasiswa Siap Bersaing di Dunia Kerja Lewat Felocent Dharma Upakara 2025

Next Post

Arah IHSG Teruskan Penguatan

Dinia

Dinia

Next Post
IHSG Tunggu Sinyal The Fed

Arah IHSG Teruskan Penguatan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
oval layer

5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

August 25, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Pemkot Malang Tingkatkan Sinergi dan Soliditas Demi Keamanan Wilayah

Pemkot Malang Tingkatkan Sinergi dan Soliditas Demi Keamanan Wilayah

8
Budayakan Gaya Hidup Sehat, Fapet UB Gelar Latihan Jalan Nordik

Budayakan Gaya Hidup Sehat, Fapet UB Gelar Latihan Jalan Nordik

7
Manfaat Naik Turun Tangga Setiap Hari Bagi Kesehatan

Manfaat Naik Turun Tangga Setiap Hari Bagi Kesehatan

7
IKN Setahun: Investasi Rp225 Triliun & Target 2028

IKN Setahun: Investasi Rp225 Triliun & Target 2028

October 29, 2025
700 Peserta Akan Sukseskan Rakernas AMKI 2025

700 Peserta Akan Sukseskan Rakernas AMKI 2025

October 28, 2025
SMKN 2 Malang Siap Gelar Tes Kemampuan Akademik 2025

SMKN 2 Malang Siap Gelar Tes Kemampuan Akademik 2025

October 28, 2025
BEF 2025 UB Dorong Mahasiswa Jadi Entrepreneur Kreatif

BEF 2025 UB Dorong Mahasiswa Jadi Entrepreneur Kreatif

October 28, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
[gtranslate]
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2025