Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Dana Segar Rp200 Triliun, Bisakah Perbankan Dongkrak Ekonomi Lesu?

Dinia by Dinia
September 15, 2025
in Ekonomi
0
Dana Segar Rp200 Triliun, Bisakah Perbankan Dongkrak Ekonomi Lesu?

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (BBC Indonesia)

1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24 – Kebijakan pemerintah menempatkan dana segar Rp200 triliun ke bank-bank BUMN menuai perhatian luas. Presiden Prabowo Subianto telah memberi restu kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menggelontorkan dana tersebut dari total simpanan pemerintah Rp440 triliun di Bank Indonesia. Langkah ini diklaim sebagai upaya mempercepat perputaran ekonomi melalui sistem perbankan.

“[Presiden] sudah setuju. Sistemnya bukan saya kasih pinjam ke bank dan lain-lain. Ini seperti Anda menaruh deposito di bank. Kira-kira begitu kasarnya. Tapi kalau saya mau pakai, saya [bisa langsung] ambil,” ujar Purbaya (10/9/2025).

Secara sederhana, dana Rp200 triliun ini akan memperbesar likuiditas bank. Artinya, bank siap jika nasabah atau dunia usaha membutuhkan pinjaman maupun penarikan dana besar. Pemerintah juga melarang dana tersebut dipakai untuk membeli instrumen aman seperti Surat Berharga Negara (SBN) atau Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SBRI), agar bank benar-benar menyalurkan dana ke sektor riil.

Ekonom Ragu Efektivitas Stimulus

Sejumlah ekonom menyambut kebijakan ini dengan hati-hati. Menurut mereka, problem utama perekonomian Indonesia bukan sekadar kurangnya uang di bank, melainkan lemahnya minat pinjam akibat daya beli masyarakat yang lesu.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperlihatkan, pertumbuhan kredit perbankan pada Juli 2025 hanya 7,03% secara tahunan. Angka ini turun dibanding Januari 2025 yang sempat mencapai 10,27%. Artinya, meski likuiditas ada, pelaku usaha dan masyarakat tidak cukup percaya diri untuk mengambil kredit.

“Persoalannya saat ini bukan seberapa banyak uang tunai di bank, tapi seberapa banyak orang yang mau pinjam. Lemahnya daya ambil kredit karena lemahnya daya beli,” ujar pengamat perbankan nasional, Doddy Ariefianto dikutip (15/9/2025).

Ia mengingatkan, di tengah kondisi “perekonomian yang tidak baik-baik saja”, sektor usaha lebih berhati-hati ekspansi. Bahkan kredit konsumtif seperti pembelian rumah atau kendaraan juga terhambat, sebab masyarakat khawatir akan ketidakpastian kerja dan risiko PHK.

Potensi Salah Arah

Kekhawatiran lain datang dari kemungkinan dana ini dialihkan untuk proyek-proyek pemerintah yang ambisius namun minim kajian. Ekonom menilai, bila penempatan dana bank justru dipakai membiayai program populis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Koperasi Desa Merah Putih, risikonya besar. Selain memicu kredit macet, potensi beban akhirnya bisa ditanggung Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

“Cerita di balik ini kan banyak proyek ambisius pemerintah yang kekurangan dana. Kalau semua dibiayai lewat mekanisme ini, negara bisa rugi. Risiko kredit macet juga bisa berimbas pada dana desa,” tambah Doddy.

Peneliti Center of Reform on Economics (CORE), Yusuf Rendy Manilet, turut mengingatkan soal potensi inflasi. Menurutnya, jika dana Rp200 triliun tidak disalurkan secara produktif, yang terjadi justru kelebihan uang beredar tanpa penciptaan usaha baru.

Harapan untuk UMKM

Meski menuai kritik, kebijakan ini tetap membawa harapan, khususnya bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menilai tambahan dana akan memperbesar ruang likuiditas bank untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif. Hal senada disampaikan Bank Mandiri yang melihat kebijakan ini bisa memperkuat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sekaligus meningkatkan kredit.

Di Jawa Timur, termasuk Malang Raya, harapan ini sangat relevan. UMKM di sektor pertanian hortikultura, industri kreatif, hingga pariwisata lokal kerap terbentur akses permodalan. Tambahan likuiditas perbankan diharapkan bisa memberi kredit dengan bunga lebih ringan dan prosedur lebih sederhana.

Namun, tantangannya adalah memastikan agar distribusi kredit tidak hanya terserap oleh korporasi besar di kota besar. Tanpa mekanisme afirmatif, UMKM daerah bisa kalah bersaing.

Tujuh Desakan Ekonom

Menanggapi berbagai kebijakan ekonomi pemerintah, aliansi 383 ekonom dan akademisi yang menamai diri Aliansi Ekonom Indonesia telah mengeluarkan “Tujuh Desakan Darurat Ekonomi”. Desakan itu antara lain menekankan perlunya perbaikan APBN, penguatan independensi lembaga negara, deregulasi birokrasi, serta fokus pada pengentasan ketimpangan melalui pemberdayaan UMKM dan penciptaan pekerjaan baru seperti green jobs dan digital economy.

Anggota Dewan Penasihat Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Vivi Alatas, menegaskan, “Fokusnya bukan sekadar menambah uang beredar, melainkan memperkuat fondasi ekonomi. Dorong UMKM naik kelas, perkuat keterampilan tenaga kerja, dan buka peluang di sektor baru. Itu yang lebih mendasar.”

Momentum untuk Menguji Komitmen

Bagi pemerintah, kebijakan ini menjadi ujian awal apakah suntikan dana benar-benar berpihak pada pemulihan ekonomi atau sekadar menopang proyek populis. Dengan angka pengangguran yang masih tinggi dan daya beli masyarakat yang lemah, efektivitas kebijakan akan sangat ditentukan implementasinya di lapangan.

Jika kredit betul-betul mengalir ke UMKM dan sektor produktif, kebijakan ini bisa menjadi pemicu kebangkitan ekonomi daerah. Namun jika sebaliknya, suntikan Rp200 triliun hanya akan menjadi dana mengendap di bank atau teralihkan pada proyek yang tidak tepat sasaran.

Masyarakat kini menunggu langkah nyata pemerintah, bank, dan regulator dalam memastikan dana besar ini membawa manfaat langsung, bukan sekadar angka dalam neraca keuangan.

Post Views: 29
Tags: daya beliEkonomi IndonesiaKANAL24kredit perbankanMenteri Keuanganperbankan nasionalprabowo subiantostimulus ekonomisuntikan danaumkm
Previous Post

Kolaborasi Strategis, UB Gandeng Microsoft Percepat Transformasi AI

Dinia

Dinia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
oval layer

5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

August 25, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
Dana Segar Rp200 Triliun, Bisakah Perbankan Dongkrak Ekonomi Lesu?

Dana Segar Rp200 Triliun, Bisakah Perbankan Dongkrak Ekonomi Lesu?

September 15, 2025
Kolaborasi Strategis, UB Gandeng Microsoft Percepat Transformasi AI

Kolaborasi Strategis, UB Gandeng Microsoft Percepat Transformasi AI

September 15, 2025
20 Tahun AMM, Kompak dan Kreatif

20 Tahun AMM, Kompak dan Kreatif

September 15, 2025
Relevansi  Solusi Dua Negara dalam Penyelesaian Konflik Palestina dan Israel (Perspektif Hukum Internasional)

Babak Baru Geopolitik Timur Tengah pasca Serangan Israel ke Qatar

September 15, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023