KANAL24, Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) dipastikan menerima penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 11 triliun pada tahun 2020. Tambahan dana ini membuat Hutama Karya akan mempercepat penyelesaian pembangunan dan pengembangan Jalan Tol Trans Sumatera ( JTTS ).
SEVP of Corporate Secretary PT Hutama Karya, Muhammad Fauzan, mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan upaya terbaiknya dalam menjalankan proyek penugasan yang diamanahkan oleh pemerintah yakni sepanjang 2.765 KM yang terbentang dari Lampung hingga Aceh. ” JTTS merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pembangunannya menjadi prioritas pemerintah Indonesia,” kata Fauzan dalam keterangan resmi, Rabu (27/5/2020).
Fauzan menegaskan bahwa pemerintah telah menyetujui untuk memberikan suntikan berupa PMN kepada Hutama Karya pada tahun 2020 sebesar Rp 3,5 Triliun. Namun, melalui keterangan pers-nya pada tanggal 18 Mei 2020 terkait Program Pemulihan Ekonomi, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa Hutama Karya menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang masuk dalam prioritas penanganan dampak pandemi COVID-19. Hal ini didasarkan pada kriteria yang telah disusun oleh pemerintah yakni, pengaruh terhadap hajat hidup orang banyak, peran sovereign yang dijalankan BUMN , eksposur terhadap sistem keuangan, dan kepemilikan pemerintah serta total aset yang dimiliki.
Hutama Karya dinilai telah mencapai kriteria tersebut sehingga Hutama Karya rencananya akan kembali menerima PMN sebesar Rp 7,5 Triliun di 2020. PMN ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23/2020 tentang Program Pemulihan Ekonomi Nasional. Dengan tetap berjalannya proyek JTTS yang digarap oleh Hutama Karya, diharapkan akan membantu untuk tetap menggerakkan roda perekonomian wilayah sekitar Sumatra.
“Dengan begitu, total keseluruhan PMN yang akan diterima Hutama Karya di tahun 2020 menjadi Rp 11 triliun,” ujar Fauzan.
Fauzan menegaskan perusahaan sangat berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh stakeholder dalam melanjutkan pembangunan JTTS . “Hal ini tentunya akan memperkuat perusahaan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pemerintah, di samping sebelumnya kami telah berhasil menerbitkan Global Bonds senilai Rp 9 triliun,” tambah Fauzan.
Hingga saat ini sepanjang 500 km ruas tol di JTTS telah terbangun dengan 368 km ruas tol telah beroperasi penuh. Beberapa ruas tol tersebut diantaranya adalah Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter) sepanjang 140 km, Tol Terbanggi – Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka) sepanjang 189 km, tol Palembang – Indralaya (Palindra) sepanjang 22 km, dan Tol Medan Binjai (Medbin) seksi 2 dan 3 sepanjang 17 km.
Adapun di tahun 2020, Hutama Karya menargetkan penyelesaian pembangunan JTTS agar terus berlanjut untuk beberapa ruas prioritas diantaranya adalah ruas tol Pekanbaru – Dumai sepanjang 131 km dimana progress konstruksi sudah mencapai 97% secara rata-rata, disusul ruas tol Sigli – Banda Aceh seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang sepanjang 13,5 km dengan progress konstruksi telah mencapai 99%, serta terakhir ruas Medan – Binjai seksi 1 Tanjung Mulia – Helvetia sepanjang 6 km yang ditargetkan selesai pada pertengahan tahun mendatang. (sdk)