Kanal24, Surabaya – Sebanyak delapan festival budaya yang rutin menjadi agenda pariwisata Jawa Timur masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023.
“Jatim menjadi provinsi dengan penyumbang festival terbanyak nasional dalam KEN 2023. Semoga ini membawa kebaikan dan keberkahan bagi masyarakat Jatim karena mampu mendorong dan menggerakkan ekonomi daerah,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya (29/1/2023).
Menurut pengumuman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), delapan festival di Jatim yang masuk dalam KEN 2023 antara lain Jember Fashion Carnival, Festival Reog Ponorogo, Festival Gandrung Sewu Banyuwangi, East Java Fashion Harmony, Festival Rujak Uleg Surabaya, Banyuwangi Ethno Carnival, Batu Street Food, dan Festival Musik Tradisional Rontek Pacitan.
Gubernur Khofifah optimistis pertumbuhan positif industri pariwisata Jatim tahun ini. Salah satunya didorong oleh pencabutan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) COVID-19 di seluruh wilayah Indonesia.
“Ditambah, secara psikologis, masyarakat pun sangat haus untuk berwisata usai dihadapkan pada kondisi pandemi COVID-19,” ujar dia.
Mantan Menteri Sosial ini berharap para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Pemasaran paket wisata harus dilakukan secara kekinian. Selain itu fasilitas dan amenitas yang mendukung kegiatan pariwisata, seperti fasilitas makan cuci kakus/ MCK, hotel, tempat ibadah, restoran, tempat oleh-oleh, hingga sarana transportasi juga harus diperhatikan agar dapat memenangkan pasar,” ujar dia.
Khofifah mengatakan, selain delapan program pariwisata Jatim yang masuk dalam KEN 2023, juga terdapat 254 kegiatan dari kabupaten/kota lain di daerah, baik nasional maupun internasional. Mulai dari festival budaya, fashion, karnaval, musik, makanan, upacara adat, olah raga, pariwisata dan pameran.
“Di tengah ketidakpastian global, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu tumpuan perekonomian daerah maupun nasional. Karenanya, momentum pemulihan pariwisata perlu terus dioptimalkan, antara lain melalui konsistensi kebijakan serta sinergi percepatan pemulihan dan pengembangan pariwisata yang menyasar wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara,” kata Khofifah.