Kanal24, Malang – Dharma Wanita KP Universitas Brawijaya (UB) menggelar Kajian Perempuan dengan tujuan untuk memperkuat pemahaman dan peran istri dalam menjaga keutuhan serta keharmonisan keluarga di Masjid Fatahillah Lantai 5, Gedung Rektorat UB pada Rabu (15/05/2024). Kajian ini mendapatkan antusias yang baik dari para peserta yang merupakan anggota Dharmawanita KP.
Kajian yang menghadirkan Ustadzah Maya Novita., Lc, MA sebagai pembicara ini bertemakan “Keteguhan Hati: Peran Istri dalam Kehidupan Keluarga”. Dalam ceramahnya Ustadzah Maya Novita menyampaikan bahwa istilah istri dalam bahasa Arab atau Al-Quran dan hadis memiliki beberapa makna, salah satunya adalah “pasangan”. Ia mengutip ayat Al-Quran yang menggambarkan perempuan diambil dari tulang rusuk laki-laki. “Dalam konteks ini, perempuan dan laki-laki adalah pasangan yang saling melengkapi,” ujarnya.
Ustadzah Maya menjelaskan bahwa tulang rusuk adalah bagian yang bengkok, yang jika dibiarkan tetap bengkok namun jika diluruskan dengan paksa akan patah. “Ini menggambarkan betapa pentingnya pendekatan yang lembut dalam memperlakukan istri. Suami harus memperlakukan istrinya dengan kasih sayang dan pengertian, bukan dengan kekerasan,” katanya.
Lebih lanjut, Ustadzah Maya menguraikan bahwa penciptaan istri dari tulang rusuk suami menunjukkan kedekatan dan kesatuan mereka. “Suami dan istri adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Oleh karena itu, tidak mungkin salah satu memperlakukan yang lain dengan buruk tanpa merusak diri mereka sendiri,” jelasnya. Ia menekankan pentingnya saling menghormati dan mendukung dalam pernikahan.
Selain itu, Ustadzah Maya juga menyoroti istilah “Qorin” yang berarti pasangan atau pendamping yang selalu bersama. “Dalam bahasa Arab, istilah ini menggambarkan betapa dekatnya hubungan suami istri, seperti dua sisi yang menjadi satu kesatuan yang utuh,” ungkapnya.
Di bagian lain dari ceramahnya, Ustadzah Maya menekankan bahwa peran istri sangatlah vital dalam mendidik anak dan menjaga harmoni rumah tangga. “Anak-anak akan meniru perilaku orang tuanya. Jika ibu menunjukkan keteguhan hati dan kasih sayang, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan penuh cinta,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara suami dan istri dalam membina rumah tangga yang harmonis.
Pada kesempatan itu, Ustadzah Maya juga mengajak para hadirin untuk selalu meningkatkan kualitas diri dan menjalankan peran sebagai istri dengan sebaik-baiknya. “Kita harus terus belajar dan berusaha menjadi istri yang shalihah, yang mampu mendampingi suami dan mendidik anak-anak dengan baik,” pungkasnya.
Kajian ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan motivasi bagi para istri untuk terus mengokohkan peran mereka dalam keluarga. Sebagai pendamping suami dan ibu dari anak-anak, peran istri sangatlah penting dalam membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera. (nid)