KANAL24, Jakarta – Di tengah pandemi Covid-19, kinerja PT Pegadaian (Persero) justru moncer. Hal itu dapat dilihat dari indikator pertumbuhan jumlah nasabah, pendapatan usaha, fee base income, omzet, laba bersih hingga posisi out standing loan (OSL) hingga Maret 2020. Semua indikator tersebut menunjukkan peningkatan baik secara year to date (ytd) ataupun year on year (yoy).
Sekretaris Perusahaan, Amoeng Widodo, mengatakan hingga periode tersebut jumlah nasabah Pegadaian tumbuh 5,17 persen (ytd) menjadi 14,57 juta nasabah atau setara kenaikan sebanyak 400 ribu nasabah. Sementara pendapatan usaha naik 32,76 persen (yoy) menjadi Rp5,03 triliun, fee base income naik 54,60 persen (yoy) menjadi Rp7,9 miliar. Selanjutnya untuk omzet naik 18,63 persen (yoy) menjadi Rp40,54 triliun, laba bersih naik 6,36 persen (yoy) menjadi Rp849,5 miliar dan OSL naik 4,66 (ytd) menjadi Rp52,71 triliun.
Amoeng menegaskan di saat pandemi corona justru masyarakat banyak yang menggadaikan barangnya seperti emas, mobil, atau barang-barang berharga lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup hingga pemberian THR (tunjangan hari raya) bagi pelaku usaha yang terkena imbas wabah. Mereka meyakini wabah corona akan teratasi dalam waktu dekat sehingga opsi untuk menggadaikan barang – barang berharganya merupakan keputusan yang tepat.
“Kita target OSL bisa tercapai Rp54 triliun, kalau nggak ada harusnya april udah tercapai. Mudah – mudahan bulan Juli kondisi sudah normal sehingga pada Desember kita harap sudah tercapai,” kata Amoeng dalam konferensi pers virtual, Kamis (14/5/2020).
Meski begitu diakui bahwa tingkat kredit macet (non performing loan / NPL) masih menjadi perhatian perseroan. Sebab hingga tanggal 20 Maret 2020, tingkat NPL untuk bisnis gadai sebesar 1,75 persen. Sementara NPL untuk bisnis non gadai sebesar 5,56 persen sehingga secara total NPL bulan hingga Maret 2020 sebesar 2,50 persen. Portofolio dari bisnis gadai saat ini mencapai 80-95 persen, sedangkan sisanya adalah bisnis non gadai.
“Dampak corona untuk bulan Mei belum terlihat tapi sampau dengan April 2020 ini belum terdampak justru bisnis gadai mengalami kenaikan dan untuk bisnis non gadai turun,” pungkasnya.(sdk)