KANAL24, Malang – Setelah tertunda akibat pandemi covid19, ahirnya Universitas Brawijaya melaksanakan wisuda pertama kali secara daring pagi ini, sabtu (24/10/2020). Dari total 4.093 mahasiswa Universitas Brawijaya akan melaksanakan wisuda secara daring pada hari ini sebanyak 931. Sedangkan sisanya terbagi di empat periode wisuda yakni periode IX, X, XI dan XII Tahun Akademik 2019/2020 pada tanggal 25 Oktober, 7 dan 8 November 2020.
Wakil Rektor I Bidang Akademik UB Prof Dr Aulanni’am, DVM., DES menjelaskan pelaksanaan wisuda daring ini merupakan implementasi Pertor UB Nomor 35 Tahun 2020 tentang Kampus Tangguh.
Profesor bidang Ilmu Biokimia tersebut mengatakan kegiatan wisuda kali ini tidak jauh berbeda dengan yang sebelumnya.
“Pada wisuda kali ini hanya mengundang wisudawan terbaik dari fakultas untuk luring di gedung Samantha Krida dan sisanya mengikuti secara daring dari rumah masing-masing,”kata Aulani’am.
Dia juga menambahkan pada wisuda daring kali ini pelaksanaannya tetap menghadirkan guru besar, dekan dan perwakilan wisudawan.
“Sebagaimana seremonial wisuda, nama setiap wisudawan akan dipanggil satu per satu. Ketika nama wisudawan dipanggil, di layar akan ditampilkan foto wisudawan,” kata mantan Dekan Fakultas Kedokteran Hewan ini.
Wisudawan yang sedang mengikuti secara daring kali ini tidak menggunakan toga namun tetap diminta menggunakan baju yang rapi.
Sebagaimana disampaikan pada pengumuman di laman UB, wisudawan laki-laki mengenakan kemeja lengan panjang warna putih dan berdasi hitam, rapi dan wajah terlihat dengan jelas.
Sementara wisudawan perempuan mengenakan pakaian nasional jika memungkinkan, atau menyesuaikan kondisi yang ada namun tetap rapi dan wajah terlihat dengan jelas.
Pertimbangan untuk melakukan wisuda secara daring ini diambil UB dengan melihat aturan pemerintah yang melarang diselenggarakannya acara yang mengundang kerumunan serta mempertimbangkan jumlah wisudawan yang terbilang banyak di setiap periodenya, tidak mungkin bila dilakukan secara luring.
Sebagaimana diketahui, setiap periode wisuda, UB mewisuda rata-rata 1000 mahasiswa. Namun karena dilakukan secara daring maka hanya bisa melakukan wisuda pada sebanyak 100 mahasiswa. Menurut Prof. Aulani’am hal ini tidak efisien karena justru mengeluarkan biaya lebih banyak dibandingkan wisuda sebelum pandemi.
Meskipun wisuda daring banyak kekurangannya, Prof. Aul berharap tidak mengurangi arti wisuda yang sesungguhnya.
Sementara itu, wisudawan terbaik untuk periode kali ini adalah Listya Putri Handayani,S.KH dan Vivi Oktavia,S.KH (Fakultas Kedokteran Hewan); Taris An Nafi Arafat,S.H (Fakultas Hukum); Aisha Ayu Basuki , S.M (Fakultas Ekonomi dan Bisnis);Nurul Afiah,S.AB (Fakultas Ilmu Administrasi); LIzara Budi Asih ,S.P (Fakultas Pertanian); Wahyu Rahma Rizkiana,S.Pt (Fakultas Peternakan); Putu Ngurah Riandika Wiratama,S.T (Fakultas Teknik); Aulia Fahira,S.Ked (Fakultas Kedokteran).
Husna Wafiyah,S.Pi (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan); Marieta Monica,S.Stat (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam); Hanung Dyah Utami (Fakultas Teknologi Pertanian); Yanti Kristina Sianturi (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik); Angga Dwi Cahyo Andar Diputro,S.Pd (Fakultas Ilmu Budaya); Sultanah Taufik Al Katiri,S.KG(Fakultas Kedokteran Gigi); Ni Komang Tri Puspadewi,S.Kom (Fakultas Ilmu Komputer); Irwansyah Putra Pradana,M.Si (Program Magister – Prodi Ilmu Kimia); Dr wenny Mamilianti (Program Doktor – Prodi Imu Pertanian); Puspita Agusta Sekarwati,A.Md (Program Vokasi – Prodi Keuangan dan Perbankan).(sdk)