Kanal24, Malang – Menteri Perdagangan Republik Indonesia, DR. (H.C.) Zulkifli Hasan, S.E., M.M., menyoroti perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di era digital dalam dalam Indonesia Start Up Dialogue, GlowUpBareng Kemendag, YouTube & Google bersama Universitas Brawijaya (UB) yang digelar di Auditorium Universitas Brawijaya pada Rabu (25/09/2024). Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan menegaskan bahwa digitalisasi membawa tantangan sekaligus peluang besar bagi UMKM Indonesia.
“Di era digital ini, para pelaku UMKM bisa memperluas pasar mereka dengan lebih mudah. Artinya, mereka bisa memperluas akses pasar,” ungkap Zulkifli Hasan. Dengan kemajuan internet dan teknologi, UMKM kini dapat menjangkau konsumen tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga di seluruh dunia. Produk-produk lokal Indonesia pun memiliki kesempatan untuk dikenal di pasar global, yang membuka potensi ekspor dan pertumbuhan lebih besar.
Namun, di balik potensi tersebut, Zulkifli Hasan juga menyoroti tantangan berat yang dihadapi UMKM. Salah satu tantangan utama adalah persaingan dengan produk asing yang sering kali lebih murah. Ia menyebutkan bahwa produk-produk dari negara seperti China menjadi saingan kuat bagi produk UMKM lokal. “Harga di pasaran Indonesia banyak yang lebih murah,” ujarnya. Produk asing yang masuk dengan harga lebih rendah ini membuat UMKM lokal sering kali kesulitan bersaing dari segi harga.
Baca juga : Menteri Perdagangan : Kolaborasi Kunci Pertumbuhan Ekonomi
Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa untuk dapat bertahan dan berkembang, UMKM tidak bisa hanya bersaing dalam aspek harga. Menurutnya, peningkatan kualitas produk, inovasi, serta branding yang kuat menjadi kunci utama agar UMKM tetap relevan di tengah persaingan global. “UMKM harus bisa bersaing dari segi kualitas, bukan hanya harga,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan perusahaan teknologi seperti Google dapat membantu UMKM memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan pasar dan promosi produk.
Dalam wawancara tersebut, Zulkifli Hasan juga membahas target pertumbuhan ekonomi yang sedang diupayakan oleh pemerintah. Salah satu program yang ia soroti adalah inisiatif yang diusung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,7% hingga 8%. Zulkifli Hasan yakin bahwa melalui kolaborasi yang kuat antara UMKM, perusahaan teknologi, dan pemerintah, target ini dapat tercapai. “Program Pak Prabowo 6,7 sampai 8% tercapai,” kata Zulkifli Hasan dengan penuh optimisme.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat, untuk memastikan UMKM dapat terus berkembang dan menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah, menurut Zulkifli Hasan, akan terus mengadakan program pelatihan dan pemberdayaan agar UMKM siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di era digital ini.
Dengan adanya program-program pemerintah yang mendukung inovasi dan daya saing UMKM, Zulkifli Hasan berharap sektor ini mampu menjadi pilar utama dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. “Kita harus bersama-sama mendukung UMKM agar dapat terus berinovasi dan menjadi lebih kompetitif,” pungkasnya. (nid/una)