KANAL24, Malang – Pada tahun 2021, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang memiliki berbagai rencana progam dan kegiatan untuk pembelajaran selama daring dimana progam ini ditujukan untuk menunjang pembelajaran peserta didik. Segala persiapan telah dipersiapkan dengan baik demi kelancaran pembelajaran peserta didik.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana, SE, MM mengatakan selama masa pandemi pasti ada perubahan dalam ranah pendidikan tetapi karena pendidikan dan kebudayaan wajib harus dilaksanakan jadi perubahan pun tidak terlalu signifikan. “Contohnya di tahun ini yang sudah marak tidak ada ujian nasional itu juga sudah berubah,” ujarnya.
Suwarjana mengatakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang ada progam baru, diantaranya PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) dan sebagainya yang akan dikemas dengan kemasan yang tidak akan merugikan masyarakat. Kemudian juga ada progam lanjutan dari tahun 2020 kemarin dimana akan dibangun sekolah baru untuk SMP (Unit Sekolah Baru) yang terdapat di tiga lokasi yaitu Polean, Gadang, dan Mulyorejo.
“Di tahun ini kami juga akan mengkaji karena sekarang ini pendidikan budi pekerti bagi anak didik kita sudah luntur. Oleh karena itu, nanti di kota Malang dengan teman-teman pengawas, kepala sekolah, dan tidak menutup kemungkinan juga dengan budayawan dan seniman akan menggali sebuah kurikulum muatan lokal budi pekerti di Kota Malang,” ujar Suwarjana.
Terkait pembelajaran daring, Suwarjana mengatakan di satu sisi pembelajaran ini harus dilakukan dengan cara guru membuat modul pembelajaran tetapi yang menjadi kendala apakah fasilitas masyarakat dalam hal ini anak didik dan orang tua sudah memenuhi atau tidak. “Contohnya tidak semua masyarakat kita mempunyai alat yang memadai, bahkan ada beberapa masyarakat yang menggunakan HP yang hanya dimiliki oleh ayah saja atau orang tuanya tetapi anaknya tidak mempunyai. Otomatis disaat pembelajaran daring yang bersamaan juga dengan orang tuanya yang harus mencari nafkah dengan membawa HP nya, belum lagi orang tua harus mendampingi dan sebaginya maka akan menyulitkan dan mempengaruhi bagi anak-anak didik kita di kala belajar,” ujarnya.
Di kala pandemi ini orangtua sangat penting. “Sekarang ini kita bekerjasama untuk membuat sebuah kegotongroyongan. Oleh karena itu, ada merdeka belajar dimana sekolah atau dalam hal ini adalah guru harus memang benar-benar berkerja sama gotong royong dengan orang tua karena pembelajaran daring tanpa orang tua tidak bisa terjadi. Berbeda dengan pembelajaran secara langsung yang mungkin sedikit peran serta orang tua tetapi masih bisa terjadi pembelajaran,” tutup Suwarjana.(val)