KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan mengalami koreksi minor, setelah akhir pekan lalu berbalik ke zona merah dengan pelemahan sebesar 0,46 persen ke level 5.346.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, sejauh ini indikator MACD masih menunjukkan sinyal positif, namun indikator Stochastic mulai menunjukkan kondisi jenuh beli.
“Di sisi lain, terlihat pola tweezer top candlestick yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju level support terdekat,” ujar Nafan, di Jakarta, Senin (31/8/2020).
Berdasarkan rasio fibonacci, kata dia, saat ini IHSG sedang berupaya mempertahankan level support terdekat di posisi 5.293, sedangkan target resistance terdekat berada di level 5.380.
Dengan demikian, jelas Nafan, adanya potensi pelemahan lanjutan pada laju IHSG awal pekan ini bisa disikapi investor dengan mengakumulasi pembelian saham AKRA, BWPT, GJTL, HMSP, INCO, KRAS dan TPIA.
Sementara itu, menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini akan tertekan menuju level support 5.270. Secara teknikal, IHSG pulled back Moving Average 200-Day (MA200) yang membentuk pola bearish engulfing.
Dia menyebutkan, indikator Stochastic yang berada pada kondisi jenuh beli berpotensi membentuk pola dead-cross.
“Sehingga, secara teknikal laju IHSG berpotensi tertekan saat membuka perdagangan awal pekan ini. Kisaran support-resistance di level 5.270-5.376,” ucap Lanjar.
Lebih lanjut Lanjar menyatakan, pergerakan IHSG yang bakal mengalami tekanan tersebut bisa dimanfaatkan investor dengan mengoleksi saham ADRO, ANTM, CPIN, INKP, JSMR, LSIP dan TOWR.(sdk)