Kanal24, Malang – Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) melahirkan inovasi penting di bidang material canggih melalui ujian terbuka disertasi yang digelar pada Rabu (16/07/2025) di Gedung 1 Lantai 2 Jurusan Teknik Mesin. Dr. Herma Nugroho R.A.K., ST., MT., sebagai promovendus, memaparkan hasil penelitiannya tentang pemanfaatan Bamboo Activated Carbon Nanoparticles (BAC-NPs) dan Clitoria Ternatea Powder (CTP) atau bunga telang sebagai material penyerap gelombang elektromagnetik.
Disertasi bertajuk “Pemanfaatan NanoPartikel Karbon Aktif Bambu (BAC-NPs) dan Clitoria Ternatea Powder (CTP) untuk Peningkatan Absorpsi Gelombang Elektromagnetik” ini menyoroti potensi besar bahan alam dalam menghadirkan solusi teknologi untuk perlindungan dari paparan gelombang elektromagnetik. Gelombang tersebut banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari radar hingga perangkat elektronik seperti ponsel yang memancarkan radiasi.
Baca juga:
Disertasi FT UB Temukan Benang Kedelai Antibakteri

Dr. Herma menjelaskan bahwa bahan berbasis karbon aktif bambu dan bunga telang ini memiliki kemampuan unik untuk menyerap gelombang radar dan elektromagnetik secara efektif. Inovasi ini membuka peluang besar bagi pengembangan material baru yang dapat diterapkan pada berbagai bidang, seperti:
- Bahan pelindung anti-radiasi untuk perangkat elektronik.
- Lapisan pelindung pada instrumen magnetik.
- Material komposit untuk raket olahraga berteknologi tinggi.
“Harapannya ke depan, inovasi ini bisa diterapkan secara luas untuk meningkatkan keselamatan pengguna perangkat elektronik dari radiasi elektromagnetik. Selain itu, ini juga dapat digunakan dalam industri pertahanan dan teknologi olahraga,” ujar Herma dalam sesi presentasi.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif dalam riset, mengingat pengembangan material canggih seperti ini memerlukan integrasi keahlian lintas disiplin. “Kita butuh kolaborasi antarinstitusi dan antarilmu agar bisa menghasilkan inovasi nyata dan berdampak,” tambahnya.
Sementara itu, Ko-Promotor Prof. Dr. Eng. Eko Siswanto, ST., MT., mengapresiasi capaian promovendus yang berhasil menerbitkan hasil penelitiannya di jurnal ilmiah internasional terindeks Q1 dan Q2. Hal ini menjadi bukti bahwa riset yang dilakukan memiliki nilai akademik tinggi sekaligus aplikatif.
“Ini luar biasa karena masuk ke ranah nanoteknologi molekuler, yang saat ini sangat strategis. Penelitian ini tak hanya berpotensi jadi paten, tapi juga bisa membuka jalur baru dalam pengembangan ilmu dan teknologi berbasis sumber daya alam Indonesia,” tutur Prof. Eko.
Baca juga:
FT UB Sosialisasikan Instrumen Baru Akreditasi Keteknikan Nasional
Ia juga berpesan agar para peneliti muda terus menekuni bidang nanoteknologi dan mengejar peluang inovasi yang aplikatif. “Teruskan riset ini hingga bisa menjadi hak paten dan membawa manfaat bagi bangsa.”
Disertasi Dr. Herma Nugroho menandai langkah penting dalam riset material fungsional berbasis alam. Dengan pemanfaatan bahan lokal seperti bambu dan bunga telang, Universitas Brawijaya membuktikan bahwa teknologi mutakhir pun bisa bersumber dari kekayaan hayati nusantara, bila dikembangkan dengan riset yang tepat dan kolaborasi yang kuat. (nid/tia)